Tautan-tautan Akses

Koroner Periksa Pengaruh Polusi Udara dalam Kematian Anak Perempuan Inggris


Seorang aktivis dalam protes melawan polusi udara yang membunuh di London, Inggris, 9 Desember 2019. (Foto: REUTERS/Lisi Niesner)
Seorang aktivis dalam protes melawan polusi udara yang membunuh di London, Inggris, 9 Desember 2019. (Foto: REUTERS/Lisi Niesner)

Pemeriksaan koroner dimulai di London pada Sein (30/11) untuk menentukan apakah polusi udara ikut menyebabkan kematian seorang anak perempuan 9 tahun yang tinggal dekat sebuah jalan ramai.

Persidangan, yang diperkirakan berlangsung 10 hari, bisa menimbulkan preseden hukum baru apabila didapati bahwa kualitas udara yang buruk, berkontribusi pada kematian Ella Adoo-Kissi-Debrah.

Ella meninggal pada Februari 2013 akibat serangan asma yang parah. Sebelumnya, dia pernah mengalami serangan terkait penyakit kronis itu berkali-kali selama tiga tahun dan pernah dirawat inap 30 kali.

Sebuah pemeriksaan koroner pertama pada 2014 memutuskan bahwa Ella meninggal karena gagal napas akut yang disebabkan asama berat.

Namun keputusan itu dicabut pada 2019 dan sebuah penyelidikan baru dilakukan setelah bukti mengenai risiko polusi udara ditekankan dalam laporan 2018.

Pemeriksaan kedua akan menyelidiki tingkat polusi yang berdampak pada anak perempuan itu.

Apabila terbukti, dia akan menjadi orang pertama di Inggris yang penyebab kematiannya tercatat sebagai polusi udara.

Keluarganya tinggal kurang dari 30 meter dari South Circular, sebuah jalan arteri yang ramai dan padat, di Lewisham, London tenggara. [vm/ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG