Tautan-tautan Akses

Korea Utara Rilis Lagu yang Puji Kim Jong Un Sebagai 'Ayah yang Ramah'


Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan panduan lapangan saat berkunjung ke kawasan pengembangan perumahan di distrik Hwaseong, Korea Utara, 6 April 2024. (Foto: KCNA via REUTERS)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan panduan lapangan saat berkunjung ke kawasan pengembangan perumahan di distrik Hwaseong, Korea Utara, 6 April 2024. (Foto: KCNA via REUTERS)

Korea Utara merilis lagu baru yang memuji pemimpin Kim Jong Un sebagai "ayah yang ramah" dan "pemimpin yang luar biasa." Lagu itu merupakan upaya propaganda Pyonyang yang tampaknya bertujuan untuk memperkuat posisinya di tengah isolasi.

Video musik untuk lagu tersebut ditayangkan di Korean Central Television yang dikontrol pemerintah pada Rabu.

Acara tersebut menampilkan warga Korea Utara dari berbagai latar belakang mulai dari anak-anak hingga tentara dan staf medis dengan penuh semangat menyanyikan penggalan kalimat seperti: "Ayo bernyanyi, Kim Jong Un pemimpin yang besar" dan "Mari kita bangga pada Kim Jong Un, seorang ayah yang ramah."

Lagu tersebut ditampilkan secara langsung, diiringi oleh sebuah orkestra, dan disaksikan oleh Kim, juga disiarkan di televisi negara sebagai bagian dari seremoni selesainya pembangunan 10.000 rumah baru.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Kim Ju Ae menghadiri pelatihan unit tempur udara dan amfibi Tentara Rakyat Korea dalam gambar yang dirilis pada 16 Maret 2024. (Foto: KCNA via REUTERS)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Kim Ju Ae menghadiri pelatihan unit tempur udara dan amfibi Tentara Rakyat Korea dalam gambar yang dirilis pada 16 Maret 2024. (Foto: KCNA via REUTERS)

Dinasti keluarga Kim yang memerintah Korea Utara sejak didirikan setelah Perang Dunia Kedua berupaya memperkuat cengkeraman mereka pada kekuasaan dengan membangun kultus kepribadian di sekitar mereka.

Peluncuran lagu berjudul "Friendly Father" atau “Ayah yang Ramah” ini terjadi seiring saat media pemerintah Korea Utara mengganti nama-nama hari libur umum, memicu spekulasi bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari usaha untuk memperkuat posisi Kim.

Alih-alih merujuk pada hari libur umum tahunan yang memperingati kelahiran pendiri negara Kim Il Sung sebagai "Hari Matahari", media pemerintah mulai menggunakan istilah "hari libur April" yang lebih netral.

Perubahan tersebut mungkin merupakan langkah Kim untuk menegaskan otoritasnya sendiri tanpa bergantung pada warisan pendahulunya, kata seorang pejabat di Kementerian Unifikasi Korea Selatan. [ah]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG