Tautan-tautan Akses

Korea Selatan: Vaksin AstraZeneca, Pfizer 87% Efektif setelah Dosis Pertama


Sebotol vaksin Pfizer/BioNTech untuk melawan COVID-19 pada tanggal 23 April 2021. (Foto: AFP)
Sebotol vaksin Pfizer/BioNTech untuk melawan COVID-19 pada tanggal 23 April 2021. (Foto: AFP)

Data nyata yang dirilis oleh Korea Selatan pada Rabu (5/5) menunjukkan bahwa dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dan Pfizer memiliki efektivitas sebesar 86,6 persen dalam mencegah infeksi pada orang di atas 60 tahun.

Reuters melaporkan, data oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menunjukkan vaksin Pfizer, yang dikembangkan bersama oleh BioNTech, 89,7 persen efektif dalam mencegah infeksi setidaknya dua minggu setelah dosis pertama diberikan, sedangkan vaksin AstraZeneca memiliki keefektifan 86 persen.

Analisisnya didasarkan pada 3,5 juta orang di Korea Selatan yang berusia di atas 60 tahun selama lebih dari dua bulan, sejak 26 Februari, termasuk 521.133 orang yang menerima dosis pertama Pfizer atau AstraZeneca.

Seorang perawat mengikuti pelatihan vaksinasi COVID-19 di pusat vaksinasi COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, 9 Februari 2021. (Foto: Reuters)
Seorang perawat mengikuti pelatihan vaksinasi COVID-19 di pusat vaksinasi COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, 9 Februari 2021. (Foto: Reuters)

Kata KDCA, ada 1.237 kasus COVID-19 dalam data tersebut dan hanya 29 dari kelompok yang divaksinasi.

"Ini terbukti bahwa kedua vaksin memberikan perlindungan yang tinggi terhadap penyakit itu setelah dosis pertama. (Orang) harus mendapatkan vaksinasi penuh sesuai dengan jadwal yang disarankan, karena tingkat perlindungan akan meningkat setelah dosis kedua," katanya.

Penemuan ini muncul saat Korea Selatan berupaya untuk menggenjot partisipasi dalam program imunisasinya setelah laporan tentang potensi masalah keamanan membuat beberapa orang enggan mendapatkan vaksinasi.

"Sekitar 95 persen orang yang meninggal akibat virus corona di negara kami adalah lansia berusia 60 atau lebih tua, dan vaksin akan secara tajam menurunkan risiko bagi orang-orang itu," kata pejabat Kementerian Kesehatan, Yoon Tae-ho, dalam sebuah pengarahan pada Rabu (5/5).

Yoon mengatakan kemungkinan efek samping termasuk pembekuan darah "sangat rendah" dan sebagian besar dapat disembuhkan.

Sejauh ini, Korea Selatan telah memvaksinasi 6,7 persen dari populasi penduduknya yang berjumlah 52 juta jiwa. Namun, negara itu telah menetapkan tujuan yang ambisius untuk memvaksinasi 70persen penduduk pada September dan mencapai kekebalan kelompok pada November.

Mulai Rabu (5/5), warga Korea Selatan yang telah divaksinasi penuh dan menunjukkan tes COVID-19 negatif dan tidak ada gejala akan dibebaskan dari karantina wajib selama dua minggu setelah mereka kembali dari perjalanan ke luar negeri. Kebijakan itu untuk mendorong lebih banyak orang untuk divaksinasi.

KDCA melaporkan 676 kasus COVID-19 baru pada tengah malam pada Selasa, menjadikan total infeksi di negara itu menjadi 124.945, dengan 1.847 kematian. [na/ft]

XS
SM
MD
LG