Tautan-tautan Akses

Korban Virus Corona Terus Melonjak, 259 Meninggal, 11.800 Tertular


Seorang dokter memakai kacamata pelindung sebelum memasuki bangsal isolasi di sebuah rumah sakit, menyusul pecahnya coronavirus baru di Wuhan, provinsi Hubei, Cina. (Foto: Reuters)
Seorang dokter memakai kacamata pelindung sebelum memasuki bangsal isolasi di sebuah rumah sakit, menyusul pecahnya coronavirus baru di Wuhan, provinsi Hubei, Cina. (Foto: Reuters)

China hari Sabtu (1/2) melaporkan sedikitnya 259 orang telah meninggal dunia akibat tertular virus baru, yang kini diketahui telah menulari hampir 11.800 orang.

Amerika telah mengambil langkah drastis dengan melarang untuk sementara waktu masuknya warga asing yang dalam waktu 14 hari terakhir bepergian ke China.

Warga Amerika yang kembali dari China akan diijinkan masuk tetapi akan menghadapi pemeriksaan di beberapa pintu masuk yang sudah ditetapkan dan diharuskan melakukan pemantauan mandiri selama 14 hari untuk memastikan bahwa mereka tidak menimbulkan risiko kesehatan. Sementara warga Amerika yang kembali dari propinsi Hubei, yang merupakan pusat wabah mematikan itu, harus dikarantina selama 14 hari.

Mulai hari Minggu (2/2), Amerika juga akan menyalurkan seluruh penerbangan dari China ke tujuh bandara utama, di mana para penumpangnya akan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, telah menyatakan wabah virus corona sebagai darurat global. Darurat kesehatan publik di Amerika, yang juga diumumkan Jum’at sore (31/1) akan memungkinkan pemerintah menggunakan sumber daya tambahan untuk dikirim ke negara-negara bagian yang membutuhkan, seperti anggaran darurat dan – jika perlu– obat-obatan atau peralatan dari cadangan nasional, dan juga untuk menangguhkan persyaratan hukum tertentu.

Jepang, Jerman dan Inggris juga telah menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu ke China, kecuali ke Hong Kong dan Macao. Sementara Singapura melarang warga China bepergian ke negara itu, menjadikan negara kota itu sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengambil kebijakan tersebut.

China telah mengkarantina secara virtual lebih dari 50 juta orang di negaranya.

Lebih dari 23 negara telah melaporkan kasus virus corona. [em/ft]

XS
SM
MD
LG