Tautan-tautan Akses

Korban Virus Corona Melonjak, Warga Asing Mulai Tinggalkan China


Pesawat milik maskapai All Nippon Airways yang disewa pemerintah Jepang untuk mengevakuasi warga Jepang di Wuhan, China, tiba di apron kedatangan di Bandara Haneda, Tokyp, Rabu, 29 Januari 2020. Mereka adalah warga Jepang pertama dievakuasi dari Wuhan terkait wabah corona.
Pesawat milik maskapai All Nippon Airways yang disewa pemerintah Jepang untuk mengevakuasi warga Jepang di Wuhan, China, tiba di apron kedatangan di Bandara Haneda, Tokyp, Rabu, 29 Januari 2020. Mereka adalah warga Jepang pertama dievakuasi dari Wuhan terkait wabah corona.

Sejumlah negara, Rabu (29/1/2020), mulai mengevakuasi warga mereka dari kota Wuhan, di Provinsi Hubei, China yang menjadi pusat wabah virus corona.

Virus corona jenis batu itu yang sejauh ini telah menewaskan 132 orang dan menulari lebih dari 6.000 orang lainnya di daratan China dan beberapa negara lain.

Sebuah pesawat yang membawa sejumlah warga Amerika meninggalkan Wuhan menuju Anchorage, Alaska. Sesampai di Anchorage, para penumpang akan diperiksa ulang untuk memastikan tidak tertular virus itu. Beberapa rumah sakit telah disiapkan untuk merawat atau mengkarantina mereka yang mungkin tertular. Pesawat itu kemudian akan bertolak ke Ontario, California.

Sebuah pesawat sewaan milik Jepang yang membawa 206 orang dari Wuhan dilaporkan telah mendarat di bandara Haneda, Tokyo, Rabu (29/1/2020) pagi.

Pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan bagi “seluruh perjalanan kecuali yang penting” ke China daratan di tengah wabah coronavirus jenis baru itu.

Pemimpin Hong Kong akan menutup seluruh jalur kereta api yang menghubungkan wilayah itu dengan daratan China dan mengurangi separuh jumlah penerbangan guna menghentikan penularan virus itu.

Korea Selatan juga mengatakan akan mengirim pesawat untuk membawa pulang warga negaranya. Demikian pula Perancis, Mongolia, dan beberapa negara lainnya.

China telah menutup semua akses ke Wuhan dan 16 kota lain di Provinsi Hubei untuk mencegah orang meninggalkan kota itu dan menyebarluaskan virus itu lebih lanjut. Kebijakan ini telah membuat lebih dari 50 juta orang terperangkap di dalam kota itu.

Jepang Kirim 20.000 Masker

Pesawat Jepang yang menjemput warga negaranya pada Rabu pagi juga membawa 20.000 masker wajah dan alat pelindung lain untuk memasok kebutuhan rumah sakit di Wuhan, yang bergulat mengatasi begitu banyaknya pasien.

Dalam hitungan hari Wuhan membangun dua rumah sakit baru dengan 2.500 tempat tidur untuk merawat penderita virus itu.

Malik Peiris, pakar imu virus di Universitas Hong Kong mengatakan lonjakan jumlah orang yang tertular menunjukkan adanya penularan virus dari manusia ke manusia secara signifikan, meskipun hal itu juga dapat dijelaskan lewat perluasan pemantauan.

Pakar Khawatir Virus Corona Sudah Bermutasi

Para pakar khawatir virus baru itu telah meluas dengan lebih cepat dibanding yang diperkirakan sebelumnya, atau mungkin bermutasi menjadi bentuk baru. Virus yang berasal dari keluarga virus corona itu juga dapat menyebabkan flu biasa hingga penyakit yang lebih serius seperti infeksi pernafasan sangat akut SARS.

Virus baru ini memiliki gejala seperti flu, termasuk batuk dan demam; dan pada beberapa kasus yang parah, pasien mengalami kesulitan bernafas dan pneumonia.

Virus ini diperkirakan menular dari hewan liar yang dijual di sebuah pasar di Wuhan.

China, Minggu (26/1/2020), melarang penjualan hewan liar dan menyerukan warganya untuk berhenti makan hewan liar. [em/pp]

XS
SM
MD
LG