Tautan-tautan Akses

WHO: Jumlah Korban Tewas Ebola Capai 4.555 Orang


Petugas kesehatan membawa seorang korban tewas akibat ebola (foto: dok).
Petugas kesehatan membawa seorang korban tewas akibat ebola (foto: dok).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah korban tewas karena wabah Ebola telah mencapai 4.555, dengan jumlah kasus yang dikukuhkan mencapai hampir 9.200.

Angka baru yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Jumat (17/10) tersebut menunjukkan semua korban tewas, kecuali sembilan kematian, terjadi di Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

Sebelumnya, WHO menyatakan Senegal telah bebas dari Ebola, 42 hari setelah para pejabat di sana melaporkan satu kasus Ebola yang terjadi pada seorang laki-laki yang datang dari Guinea. Tetapi badan PBB itu memperingatkan bahwa lokasi geografis Senegal membuatnya berisiko tertular penyakit itu lebih lanjut.

Presiden AS Barack Obama hari Jumat menunjuk seorang mantan pejabat Gedung Putih sebagai pejabat tertinggi untuk mengkoordinasi upaya-upaya AS dalam memberantas virus tersebut.

Gedung Putih hari Jumat menyatakan bahwa Ron Klain, mantan kepala staf dua wakil presiden, akan mengisi peran tersebut. Obama telah menyebutkan kemungkinan pengangkatan pejabat tersebut hari Kamis, sewaktu ia mengesahkan pengiriman pasukan militer tambahan untuk membantu upaya-upaya penanggulangan di Afrika Barat.

Juga Jumat, Menteri Luar Negeri AS John Kerry memberitahu para diplomat yang ditugaskan di Washington bahwa masyarakat internasional harus bekerja sama untuk mengatasi krisis Ebola. Dia mengatakan dari 1 miliar dolar yang disebut PBB diperlukan untuk memberantas Ebola, baru terkumpul kurang dari sepertiganya.

Kerry memperingatkan bahwa tanpa bantuan lebih banyak dan lebih cepat, Ebola akan menjadi krisis global seperti polio.

Para anggota Kongres AS telah menyerukan diterapkannya larangan bepergian ke negara-negara Afrika barat dimana wabah itu merebak. Seorang juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, hari Jumat mengatakan presiden “secara filosofis tidak menentang” larangan semacam itu, tetapi menambahkan itu bukan keinginan rakyat AS pada saat ini.

XS
SM
MD
LG