Para awak pertolongan di Ukraina pada Kamis (29/6) menemukan satu mayat lagi di dalam reruntuhan sebuah restoran pizza di Kramatorsk, kota di Ukraina Timur. Ini membuat jumlah korban tewas akibat serangan rudal Rusia di sana menjadi 12 orang.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan korban tewas mencakup tiga anak, dan bahwa serangan itu melukai 60 lainnya.
Dinas kontraintelijen Ukraina pada Rabu (28/6) mengatakan menangkap seorang lelaki yang dituduh membantu Rusia mengarahkan serangan itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan mereka yang membantu Rusia “menghancurkan kehidupan” patut mendapat hukuman maksimal.
“Siapa pun di dunia yang tidak paham bahwa tak seorang pun dapat menjadi kaki tangan negara teroris harus dituntut pertanggungjawabannya oleh seluruh komunitas internasional,” kata Zelenskyy dalam pidato hariannya, Rabu. “Orang itu didakwa melakukan pengkhianatan. Ancaman hukumannya adalah penjara seumur hidup. Kaki tangan negara teroris harus diperlakukan sebagai pengkhianat kemanusiaan.”
Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Rabu mengatakan kementerian luar negerinya akan mengirim nota protes kepada Rusia setelah serangan di Kramatorsk mencederai “tiga warga sipil Kolombia yang tak berdaya.”
Petro mencuit bahwa Rusia “melanggar protokol perang.”
Restoran pizza itu kerap dikunjungi wartawan, petugas bantuan dan tentara selain warga setempat. Dinas Keamanan Ukraina tidak memberi bukti bagi klaimnya bahwa lelaki itu memfilmkan restoran itu dan memberitahu Rusia mengenai hal tersebut. Hari Rabu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengulangi klaim Rusia bahwa pihaknya tidak membidik warga sipil. [uh/ab]
Forum