Tautan-tautan Akses

Korban Kekerasan Senjata Api, Hadiri "March for Our Lives" di Washington DC


Kerumunan orang memegang papan nama di Pennsylvania Avenue, Washington DC, dalam "March for Our Lives" demonstrasi massa untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap kontrol senjata api, Sabtu, 24 Maret 2018.
Kerumunan orang memegang papan nama di Pennsylvania Avenue, Washington DC, dalam "March for Our Lives" demonstrasi massa untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap kontrol senjata api, Sabtu, 24 Maret 2018.

Selagi siswa SMU Marjory Stoneman Douglas tiba di Washington, D.C. untuk menghadiri demonstrasi massa "March for Our Lives", banyak orang lain di seluruh negeri juga menyuarakan protes mereka, menentang kekerasan senjata.

Seorang ahli bedah trauma, pasien yang terkena tembakan dan korban lainnya dari rumah sakit Chicago yang terkenal karena keahliannya dalam merawat korban kekerasan senjata api di kota itu, juga menuju ibukota untuk bergabung dalam demonstrasi hari Sabtu (24/3).

"Sudah lama kita menyaksikan orang-orang tewas dan saya kira pada titik tertentu kita harus bertindak dan mengatakan ini harus dihentikan," kata Dr. Faran Bokhari, kepala unit trauma di Rumah Sakit John H. Stroger, Jr.

Setengah juta orang diperkirakan akan berkumpul di Washington D.C., Sabtu (24/3) untuk mendukung pengawasan senjata setelah penembakan massal yang tragis di Parkland, Florida.

Para siswa dari SMU Marjory Stoneman Douglas, MSD, dan banyak lainnya di sekitar Florida Selatan naik pesawat menuju ibukota. Banyak yang mengenakan kaos MSD sebagai bentuk solidaritas.

"Kami muak menyaksikan hal-hal ini dalam berita terus-menerus dan tidak melakukan apa-apa," kata Jackson Holzer, yang berasal dari Parkland.
Holzer dan 100 lebih demonstran lain berangkat dengan penerbangan pagi dari Fort Lauderdale, bergabung dengan pendukung dari seluruh wilayah, siap untuk berdemo. [my/ds]

XS
SM
MD
LG