Tautan-tautan Akses

Korban Kecelakan Kereta Api Taiwan Bertambah, Sedikitnya 50 Tewas


Para petugas penyelamat berada di lokasi kecelakaan kereta yang tergelincir ketika keluar terowongan, Jumat (2/4).
Para petugas penyelamat berada di lokasi kecelakaan kereta yang tergelincir ketika keluar terowongan, Jumat (2/4).

Sedikitnya 50 orang tewas dan lebih dari 150 lainnya luka-luka ketika sebuah kereta api cepat yang keluar dari terowongan, tergelincir di bagian timur Taiwan hari Jumat (2/4).

Ratusan penumpang kereta api cepat Taroko Express yang sedang melakukan perjalanan dari New Taipei City menuju kota Taitung, di selatan Taiwan, tergelincir di dekat Hualien di pantai timur kota itu. Beberapa laporan mengatakan sebuah truk konstruksi kosong tergelincir menuruni lereng dan menabrak kereta yang bergerak cepat itu.

Diantara korban tewas adalah masinis kereta api dan asistennya. Puluhan orang yang selamat dari kecelakaan itu dirawat di rumah sakit terdekat. Sebagian berada dalam kondisi kritis.

Laporan yang tersebar luas mengatakan ada hampir 500 penumpang di dalam kereta api itu, jauh di atas kapasitas 376 kursi di kereta api. Ini menunjukkan bahwa banyak penumpang yang berdiri ketika kecelakaan terjadi.

Namun video yang ditayangkan United Daily News Taiwan, yang menyertakan pernyataan Direktur Departemen Transportasi Kereta Api Kota Hualien, Wu Jintian, mengatakan bahwa kereta tersebut tidak penuh benar.

Puluhan penumpang terjebak di dalam gerbong kereta yang masih berada di dalam terowongan. Tetapi hingga jam 6.30 Jumat malam (2/4) waktu setempat tidak ada lagi penumpang yang tersisa di gerbong-gerbong di dalam terowongan. Petugas darurat terlihat mengevakuasi mayat korban dari lokasi kejadian.

Keponakan salah seorang penumpang yang meninggal berbicara pada VOA sambil menunggu saat mengidentifikasi jenazahnya. “Ia tante saya. Ia bekerja sebagai penjaga toko di pasar basah di Hualien,” ujarnya tentang perempuan berusia 55 tahun yang menjadi korban kecelakaan itu.

Petugas mengevakuasi para korban dalam kecelakaan kereta di Taiwan, Jumat (2/4).
Petugas mengevakuasi para korban dalam kecelakaan kereta di Taiwan, Jumat (2/4).

“Saya menemani ibu saya ke lokasi kejadian. Tim SAR berhasil mengeluarkan mayat para korban dari puing-puing kereta api itu sekitar jam 2 siang hari ini dan ketika itu ada 20-30 petugas yang beroperasi,” tambahnya.

“Saya dan ibu saya tidak dapat mengenalinya karena wajahnya rusak. Satu-satunya hal yang membuat kami masih dapat mengenali identitasnya adalah gelang yang dikenakannya. Saya merasa sangat sedih tapi ini realitas yang harus kami hadapi. Saat ini kami sedang menunggu pihak berwenang memeriksa jenazahnya,” ujarnya.

Seorang pekerja di rumah pemulasaran jenazah di Hualien City, Ku Tsai-Yi, mengatakan pada VOA bahwa mayat mereka yang dievakuasi dari lokasi kecelakaan itu dalam kondisi rusak dan tidak dapat dikenali, termasuk anak-anak. “Mayat yang ditemukan berada dalam kondisi rusak parah, sebagian hancur. Bahkan polisi tidak dapat mengidentifikasi mereka,” ujar Ku.

Sejumlah saksi mata mengatakan para petugas evakuasi masih berada di lokasi hingga jam 8 malam waktu setempat.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyebut kecelakaan itu sebagai “insiden yang memilukan.” “Menanggapi kereta yang tergelincir di Hualien, Taiwan, kami telah sepenuhnya memobilisasi layanan darurat untuk menyelamatkan dan membantu penumpang dan staf kereta api yang terkena dampak,” tulisnya di Twitter. “Kami akan terus melakukan segala yang dapat kami lakukan untuk memastikan keamanan mereka pasca insiden yang memilukan ini.”

Tragedi hari Jumat ini terjadi di dekat lokasi tujuan wisata populer Taman Nasional Taroko. Banyak penumpang kereta api itu adalah wisatawan yang kembali ke rumah untuk merayakan perayaan tahunan “Hari Bersih-besih Pemakaman,” di mana keluarga-keluarga Taiwan mengenang leluhur mereka dengan membersihkan makam dan menyampaikan persembahan (sesaji) bagi mereka. [em/pp]

Recommended

XS
SM
MD
LG