Tautan-tautan Akses

Korban Jiwa Akibat Corona di Indonesia Capai 306


Para petugas medis mengambil sampel darah dalam lantatur tes cepat di tengah wabah virus corona (COVID-19) di Bandung, Jawa Barat, 4 April 2020. (Foto: Antara via Reuters)
Para petugas medis mengambil sampel darah dalam lantatur tes cepat di tengah wabah virus corona (COVID-19) di Bandung, Jawa Barat, 4 April 2020. (Foto: Antara via Reuters)

Kematian akibat virus Corona di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Sejauh ini pasien yang dilaporkan telah meninggal dunia mencapai 306 orang.

Juru bicara penanganan kasus virus Corona Dr Achmad Yurianto kembali melaporkan adanya penambahan kasus baru virus corona di Tanah Air. Jumat (10/4), tercatat ada penambahan 219 kasus, sehingga total kasus hingga saat ini mencapai 3512.

Yuri mengatakan, pasien yang sembuh bertambah 30 orang. Total pasien yang pulih dari virus COVID-19 kini menjadi 282.

Korban jiwa masih terus berjatuhan sampai detik ini. Yuri mengatakan sebanyak 26 pasien tidak mampu bertahan melawan virus ini, sehingga total kematian menjadi 306.

DKI Jakarta masih tercatat sebagai pusat perebakan virus corona terbesar di Indonesia. Pada Jumat, tercatat ada 47 kasus baru di ibu kota, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 1.753.

Sampai saat ini, kata Yuri pihaknya telah melakukan pemeriksaan sebanyak 19.500 spesimen dengan menggunakan alat PCR. Meski begitu banyak pemeriksaan spesimen telah dilakukan, ia mengingatkan kembali bahwa kunci keberhasilan penanganan wabah COVID-19 ini ada pada masyarakat.

Yuri berharap, masyarakat dapat mematuhi anjuran-anjuran pemerintah yaitu tetap diam di rumah, memakai masker apabila terpaksa harus ke luar rumah, menunda rencana pulang kampung, rajin mencuci tangan dengan sabun selama kurang lebih 20 detik di air yang mengalir, dan menjaga jarak aman atau physical distancing minimal dua meter.

Dalam kesempatan ini, Yuri juga mengatakan bahwa pihaknya telah mendistribusikan 796.000 alat pelindung diri (APD) ke seluruh provinsi di Indonesia. Selain itu, sebanyak 3.300 rumah sakit rujukan telah ditunjuk dan beroperasionguna menangani wabah virus corona ini.

Tenaga medis ini pun akan dibantu oleh 18.000 relawan medis dan non medis lainnya yang telah menyatakan kesiapannya untuk membantu penanganan COVID-19 ini.

Demi menekan laju penyebaran COVID-19 ini, pemerintah mengimbau umat beragama untuk melakukan ibadah di rumah.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin mengimbau seluruh umat Islam di Tanah Air melakukan ibadah, baik shalat maupun aktivitas-aktivitas lain terkait Ramadan, di rumah masing-masing sesuai dengan aturan fiqih.

"Kita berharap buka bersama ditiadakan, shalat tarawih dilaksanakan di rumah masing-masing, kemudian (peringatan) nuzulul Quran akan ditiadakan, begitu juga pelaksanaan tadarus di masjid akan ditiadakan," katanya.

Pemerintah berharap pelaksanaan ibadah di rumah selama bulan puasa kali ini tidak mengurangi kualitas sebagaimana beribadah di masjid. "Mudah-mudaan pelaksanaan ibadah kita di rumah masing-masing insya Allah tidak mengurangi kualitas ibadah kita, tidak mengurangi pahala kita, karena kita sedang dalam keadaan darurat. Insya Allah, Allah SWT akan sangat memahami, dan mari kita bersama-sama melaksanakan kebijakan pemerintah," ujarnya

Sementara itu, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama (Kemenag) dan pihak gereja menyepakati peniadaan kegiatan keagamaan kegerejaan yang bersifat mengumpulkan umat.

"Menyikapi perkembangan COVID-19, maka dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian agama dan pihak gereja sepakat bahwa kita meniadakan semua kegiatan keagamaan kegerejaan yang bersifat mengumpulkan umat," ujar Pelaksana tugas Direktur Urusan Agama Katolik Kemenag, F.X Rudi Andrianto.

Meski begitu, perayaan kegiatan keagamaan masih dapat dilakukan di Gereja Katedral dandi Gereja Katolik Paroki dengan cara sederhana tanpa kehadiran jemaah. Masyarakat dapat mengikutinya melalui video streaming.

"Untuk itu kita akan memberikan pencerahan ataupun misa melalui online streaming, live streaming, YouTube, TVRI, RRI dan sebagainya," kata Rudi.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengimbau perayaan Hari Raya Waisak dilakukan dari rumah.

“Sebentar lagi tanggal 7 Mei 2020, umat Buddha itu akan melaksanakan hari raya Waisak 2.564 Buddhist Era. Dirjen Bimas Buddha mengajak semua umat Buddha di Tanah Air, dalam rangka melaksanakan Waisak ini, kita merayakan masing-masing dari rumah,” ujar Sekretaris Bimas Buddha Kemenag RI Nyoman Suriadarma.

Ia mengatakan, segala bentuk ibadah termasuk peringatan detik-detik Waisak yang akan jatuh pada pukul 17.44 WIB juga dapat dilakukan di rumah degan bantuan teknologi komunikasi, termasuk kegiatan ibadah atau puja bhakti pada hari Minggu.

“Teknologi bisa kita manfaatkan bersama keluarga, bersama saudara, baik itu yang jauh dari tempat kita, tetap bisa melakukan komunikasi, selalu melakukan silaturahmi dengan keluarga menggunakan teknologi yang kita miliki,” kata Nyoman. [gi/ab]

XS
SM
MD
LG