Tautan-tautan Akses

Korban Banjir di Perbatasan Tiongkok-Korut Mengungsi Massal


Hujan lebat sejak hari Kamis telah menimbulkan banjir bandang yang menghanyutkan rumah-rumah dan menewaskan warga.

Lebih dari 127.000 orang telah diungsikan di Tiongkok Timur Laut akibat banjir hebat yang menewaskan sedikitnya 1.400 warga bulan ini.

Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua pada hari Minggu memberitakan, di kota Dandong saja, di mana air Sungai Yalu yang memisahkan Tiongkok dan Korea Utara meluap, lebih dari 94.000 warga diungsikan di tengah meluasnya gangguan listrik dan komunikasi. Sementara itu, paling sedikit 5.100 warga telah diungsikan dari wilayah bencana di Korea Utara.

Hujan lebat sejak hari Kamis telah menimbulkan banjir bandang yang menghanyutkan rumah-rumah, sekitar 100 kilometer sebelah timur laut Dandong, dan menewaskan empat warga. Menurut ramalan cuaca, hujan dengan curah hingga 25 sentimeter akan kembali mengguyur daerah-daerah tersebut dalam 24 jam mendatang.

Berbagai musibah terkait banjir di Tiongkok tahun ini telah menewaskan hampir 4.000 orang, baik yang telah dikukuhkan tewas maupun dinyatakan masih hilang. Para pejabat urusan darurat Tiongkok menyatakan jumlah korban tewas akibat longsoran lumpur awal bulan ini di Zhouqu, provinsi Gansu, Tiongkok Barat Laut, mencapai 1.434 orang, dan 331 lainnya dinyatakan hilang.

Sementara itu, kantor berita pemerintah Korea Utara melaporkan kerusakan parah di kota Sinuiji, di seberang Dandong. Kota dan daerah pertanian di sekitarnya dikatakan rusak parah setelah hujan bercurah 30 sentimeter parah turun selama 9 jam sejak Sabtu dini hari.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il mengirim unit-unit militer untuk mengungsikan ribuan orang dari Sinuiju. Sebagian besar lalu lintas darat Korea Utara dengan Tiongkok, mitra dagang utama Korut, melintasi kota ini.

XS
SM
MD
LG