Tautan-tautan Akses

Kontes Nominasi Mahkamah Agung Dominasi Politik AS


Hakim Agung Antonin Scalia meninggal dunia dalam usia 79 tahun, 13 Februari 2016 lalu (foto: dok).
Hakim Agung Antonin Scalia meninggal dunia dalam usia 79 tahun, 13 Februari 2016 lalu (foto: dok).

Perseteruan soal kekosongan jabatan di Mahkamah Agung AS menjadi sorotan pekan ini, ketika Senat kembali bersidang setelah reses seminggu dan Gedung Putih terus mempertimbangkan beberapa calon yang potensial.

AS memberikan penghormatan terakhir kepada Antonin Scalia sementara perseteruan partisan terus berlanjut. Pemimpin mayoritas Senat dari Partai Republik sekaligus ketua Komite Yudisial menulis surat terbuka yang berkeras bahwa presiden berikutnya, bukan Barack Obama, yang harus memilih pengganti Scalia.

Namun Gedung Putih tidak setuju, menurut juru bicara Josh Earnest.
“Presiden memiliki tugas konstitusional untuk mencalonkan seorang pengganti apabila ada kekosongan jabatan di Mahkamah Agung, dan Senat juga bertugas untuk mengadakan sidang dengar keterangan yang adil dengan calon tersebut dan mengadakan pemungutan suara segera,” ungkap Earnest.

Kalangan Republik berkeras, meskipun Obama bisa mengajukan calon, Senat bisa menunda pemberian persetujuannya dan menunda mengisi kekosongan itu sampai setelah pemilihan presiden bulan November. Beberapa senator Republik telah mengatakan Senat seharusnya mempertimbangkan siapapun yang dicalonkan Obama.

Meskipun demikian, sebagian besar pengamat meragukan adanya dukungan bipartisan yang cukup untuk mengajukan seorang calon sampai ke sidang pemungutan suara.

Di tengah perseteruan itu, kelompok-kelompok yang berkepentingan menyiarkan iklan-iklan di media-media AS.

Perseteruan itu telah menjadi isu utama dalam kampanye pemilihan presiden.

Kandidat presiden dari partai Demokrat, Hillary Clinton, mengatakan, “Kita mendengar kalangan Republik mengatakan mereka akan menolak semua hakim yang dicalonkan Presiden Obama, meskipun memenuhi kualifikasi. Mari kita ingatkan kalangan Republik bahwa Barack Obama adalah Presiden Amerika Serikat,” tegas Hillary.

Sementara itu, kandidat presiden dari Partai Republik, Ted Cruz, mengatakan, “Pemilu ini akan menjadi referendum mengenai Mahkamah Agung dan saya tidak sabar untuk berdebat dengan Hillary Clinton atau Bernie Sanders atau penganut sosialis manapun yang dicalonkan Partai Demokrat.” Gedung Putih kemungkinan akan mengajukan calon hakim agung dalam beberapa hari atau minggu. [vm/ii]

XS
SM
MD
LG