Tautan-tautan Akses

Kongres AS yang Terpecah kembali Menguji Bipartisan


Para pemimpin DPR AS dari Partai Demokrat merayakan kemenangan dalam pemilu paruh waktu di Washington DC, Selasa (6/11).
Para pemimpin DPR AS dari Partai Demokrat merayakan kemenangan dalam pemilu paruh waktu di Washington DC, Selasa (6/11).

Meskipun berpotensi konflik dalam banyak bidang, Kongres Amerika yang terpecah secara politik dan ideologis, menurut pengamat politik, mungkin bisa bekerja sama secara terbatas antara kedua majelis dan Presiden Donald Trump mulai Januari.

"Pemerintahan yang terpecah adalah hal yang biasa dalam politik Amerika – lebih banyak terpecah dibandingkan bersatu," ujar analis politik John Fortier dari Pusat Kebijakan Bipartisan yang berbasis di Washington.

“Dan itu berarti, pertama-tama, agenda presiden tidak akan menjadi agenda legislatif. Akan ada hal-hal yang bisa dilakukan tetapi perlu kerja sama antara Demokrat dan Republik, hal yang sulit tetapi dimungkinkan,” ujarnya.

Trump dan ketua fraksi Demokrat, Nancy Pelosi dari California, telah mengisyaratkan keinginan untuk menemukan kesamaan.

"Mudah-mudahan, kita semua bisa bekerja sama tahun depan untuk terus memberikan rakyat Amerika, termasuk pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, perdagangan, penurunan biaya obat resep," ujar presiden dalam jumpa pers hari Rabu.

"Itu adalah hal-hal yang ingin dikerjakan Demokrat, dan saya sangat percaya kita akan bisa melakukannya," imbuh Trump.

"Kami akan usahakan bipartisan," ujar Pelosi kepada wartawan sehari setelah Demokrat memenangkan mayoritas di DPR dalam pemilihan paruh waktu hari Selasa. “Kami percaya bahwa kami bertanggungjawab untuk mengupayakan kesatuan sebisa kami. Kalau tidak bisa, kami harus teguh pada pendirian. Tetapi kami harus mencoba,” tambahnya.

Pada saat sama, gesekan dengan cepat muncul atas apa yang dianggap Demokrat sebagai tugas mengawasi cabang eksekutif dan apa yang dianggap Gedung Putih sebagai penyalahgunaan wewenang bermotif politik yang nyata dari kewenangan investigasi yang akan digunakan Partai Demokrat ketika anggota Kongres yang baru itu dilantik.

Trump, sementara itu, memperingatkan, banjir penyelidikan terhadap pemerintahnya akan mendorong "sikap seperti perang."

Selama dua tahun Partai Republik menguasai Gedung Putih dan Kongres, tidak terjadi perselisihan hebat mengenai rencana anggaran dan belanja seperti terjadi semasa pemerintahan Obama. Sebagian memperkirakan perselisihan akan segera terulang. (ka)

XS
SM
MD
LG