Tautan-tautan Akses

Kongres AS Adakan Sidang Dengar Pendapat soal HAM Buruh di Tiongkok


Para anggota Komisi Eksekutif Kongres AS urusan Tiongkok mendengarkan keterangan para aktivis soal kondisi para buruh di Tiongkok (31/7).
Para anggota Komisi Eksekutif Kongres AS urusan Tiongkok mendengarkan keterangan para aktivis soal kondisi para buruh di Tiongkok (31/7).

Para aktivis buruh mengatakan di depan Komisi Kongres AS bahwa situasi hak-hak buruh dan kondisi kerja di perusahaan-perusahaan Tiongkok terus memburuk.

Para aktivis tersebut memberi kesaksian hari Selasa (31/7) di hadapan Komisi Eksekutif Kongres AS urusan Tiongkok, yang dibentuk untuk memantau HAM dan perkembangan hukum di Tiongkok.

Ketua bersama, anggota Kongres Chris Smith mengecam para pemimpin Tiongkok karena tidak berbuat banyak untuk memastikan hak-hak buruh dijamin, baik secara hukum maupun dalam praktik.

Direktur Eksekutif Institute for Global Labor and Human Rights Charles Kernaghan menggambarkan kondisi di pabrik-pabrik yang berada dalam naungan VTech, produsen telepon minus kabel terbesar di dunia. Ia mengatakan, para pekerja pabrik VTech di Tiongkok dibayar 1,09 dolar per jam – di bawah upah minimum – dengan sangat sedikit hak dan tunjangan.

Kernaghan mengatakan para buruh hidup di tempat-tempat yang sangat buruk kondisinya dan diberi makanan yang terkadang sudah basi. Ia mengatakan, jika buruh tidak memenuhi target produksi, mereka tidak dibayar.

Aktivis buruh Li Qiang mengatakan kepada panel tersebut bahwa kondisi kerja yang digambarkan Kernaghan terjadi di kebanyakan pabrik di berbagai penjuru Tiongkok. Li menuding sebagian itu terjadi karena kesalahan perusahaan-perusahaan multinasional, dengan mengatakan bahwa sistem-sistem audit yang mereka gunakan untuk memonitor kondisi buruh seringkali tidak benar dan menghasilkan temuan yang tidak akurat.
XS
SM
MD
LG