Tautan-tautan Akses

Konflik di Sudan Semakin Besar Sementara Dunia Tetap Bungkam


Anak-anak menaiki keledai menyeberang dari Sudan ke Chad, 7 November 2023. (Foto: El Tayeb Siddig/Reuters)
Anak-anak menaiki keledai menyeberang dari Sudan ke Chad, 7 November 2023. (Foto: El Tayeb Siddig/Reuters)

Seorang pejabat senior pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (7/11) memperingatkan bahwa “krisis kemanusiaan yang tak terbayangkan” sedang terjadi di Sudan, dengan jutaan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat konflik yang semakin ganas.

“Apa yang saya lihat adalah keputusasaan, kebutuhan kemanusiaan yang tak terbayangkan, dan ketakutan di mata banyak orang,” kata Dominique Hyde, Direktur Hubungan Eksternal Komisaris Tinggi PBB urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner For Refugees/ UNHCR). '

“Ini adalah perang yang meletus tanpa peringatan dan mengubah rumah-rumah warga Sudan yang sebelumnya damai menjadi kuburan.”

Hyde baru saja kembali dari kunjungan selama seminggu ke negara bagian Nil Putih di Sudan serta perbatasan dan daerah-daerah lain di Sudan Selatan. Dia mengatakan pertempuran semakin meluas dan brutal, sementara dunia tetap “diam saja, meskipun pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional tetap terjadi tanpa sanksi hukum.”

Sejak pertempuran meletus pada 15 April antara Angkatan Bersenjata Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF), UNHCR melaporkan 4,5 juta orang telah mengungsi di Sudan, sementara 1,2 juta orang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, termasuk Chad, Mesir, Sudan Selatan, Ethiopia, dan Republik Afrika Tengah.

Pertempuran baru-baru ini di wilayah Darfur, Sudan, telah menyebabkan lebih banyak pengungsi, dengan ribuan orang berjuang untuk mendapatkan perlindungan dan banyak yang tidur di bawah pohon di pinggir jalan, kata Hyde, seraya menambahkan bahwa sebagian besar pengungsi adalah perempuan dan anak-anak. [lt/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG