Tautan-tautan Akses

Komisi Anti-Korupsi Malaysia Periksa Razak


Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memberikan keterangan kepada media setelah meninggalkan kantor Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Malaysia, 22 Mei 2018.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memberikan keterangan kepada media setelah meninggalkan kantor Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Malaysia, 22 Mei 2018.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Selasa (22/5) harus menjawab sejumlah pertanyaan dari Komisi Anti Korupsi sebagai bagian dari penyelidikan terhadap skandal miliaran dolar yang melibatkan dana pembangunan Malaysia, 1MDB.

Ketua Komisi Anti-Korupsi, Mohamad Shukri Abdull mengatakan pada konferensi pers bahwa dia telah memanggil Najib untuk menjawab sejumlah pertanyaan, tetapi dia tidak akan ditangkap.

Para penyelidik ingin tahu tentang transfer bank senilai $10 juta dari unit 1MDB ke rekening bank Najib. Transaksi tersebut merupakan bagian kecil dari tuduhan Departemen Kehakiman AS bahwa Najib membantu penggelapan dana sebesar $4,5 miliar dari dana tersebut.

Najib membantah telah melakukan kesalahan.

Skandal itu memainkan peran dalam kekalahan koalisi yang telah lama berkuasa dalam pemilu nasional awal bulan ini, yang mengembalikan mantan pemimpin Mahathir Mohamad ke tampuk kekuasaan. Mahathir berjanji untuk membuka penyelidikan baru terkait skandal 1MDB.

Shukri juga mengatakan hari Selasa (22/5), bahwa pada tahun 2015, dalam penyelidikan sebelumnya terhadap tuduhan yang sama, dia menghadapi intimidasi yang “menakutkan” dan bahwa para saksi diculik.

Departemen Kehakiman Amerika mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan pihak berwenang Malaysia dan berkomitmen untuk memastikan sistem keuangan Amerika tidak terancam oleh orang-orang korup yang ingin menyembunyikan kekayaan yang didapat dari korupsi. [lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG