Tautan-tautan Akses

Klinik Unta Bantu Perempuan Korban Kekerasan Seksual di Kenya


Organisasi nonpemerintah yang dikenal sebagai Communities Health Africa Trust (CHAT) membantu dengan cara mengangkut obat-obatan ke kawasan terpencil yang membutuhkan dengan menggunakan unta-unta. (Facebook/communitieshealthafrica)
Organisasi nonpemerintah yang dikenal sebagai Communities Health Africa Trust (CHAT) membantu dengan cara mengangkut obat-obatan ke kawasan terpencil yang membutuhkan dengan menggunakan unta-unta. (Facebook/communitieshealthafrica)

Sebuah klinik di Kenya yang menggunakan unta untuk membawa perangkat medis ke komunitas, berupaya memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan dan meningkatkan kesadaran tentang penyakit menular seksual. Kekerasan seksual sering terjadi di Kabupaten Samburu dan kebanyakan korban tidak mendapat layanan bantuan karena lokasinya yang jauh.

Menjelang subuh di kota Maralal, Kabupaten Samburu yang terletak sekitar 340 km di utara kota Nairobi, sejumlah perangkat medis dinaikkan ke unta-unta yang akan melakukan misi hari itu.

Kendala geografis telah lama menghalangi upaya pemerintah Kenya untuk memberi layanan kesehatan bagi warga yang tinggal di daerah terpencil.

Sebagai langkah mitigasi, sebuah organisasi nonpemerintah yang dikenal sebagai Communities Health Africa Trust (CHAT) membantu dengan cara mengangkut obat-obatan ke kawasan terpencil yang membutuhkan dengan menggunakan unta-unta.

Miriam Chege, seorang perawat di CHAT, mengatakan,"Kami dapat menyediakan layanan kuratif, kami juga menyediakan layanan KB dan layanan preventif seperti obat cacing. Jadi secara umum, kami dapat menyediakan cukup banyak layanan kesehatan."

Misi utama mereka adalah untuk membantu komunitas yang rentan untuk mendapat pengobatan yang dibutuhkan.

Chege menambahkan, "Tidak semua fasilitas kesehatan dapat memiliki unit-unit komunitas di mana komunitas sebagai sukarelawan dapat mengindentifikasi pasien dan merujukkan mereka ke fasilitas kesehatan terdekat. Jadi kesenjangan itulah yang diisi oleh CHAT."

Menurut pendiri CHAT, unta-unta adalah hewan yang ideal karena mereka dapat membawa muatan berat untuk jarak yang jauh sambil melewati semak belukar yang tidak dapat diakses lewat jalan raya.

Kaki-kaki mereka yang panjang juga membantu menjaga tubuh mereka dari permukaan yang panas sementara bulu mata yang tebal melindungi mata mereka dari pasir.

Klinik Unta Bantu Perempuan Korban Kekerasan Seksual di Kenya
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:29 0:00

Klinik keliling dengan unta ini dimulai sejak 21 tahun lalu dan terdiri dari 10 unta, satu tim kesehatan dan pengurus unta yang memulai tugas harian mereka saat subuh. Tenaga medis itu umumnya terdiri dari dua orang konselor HIV/AIDS dan KB. Saat mereka tiba di tujuan terpencil yang kira-kira membutuhkan bantuan, mereka membuka tenda dan menawarkan layanan kesehatan.

Perlu dua hingga tiga hari sewaktu mobilisasi dari rumah ke rumah dilakukan oleh tim medis, di mana mereka dapat melayani hingga 80 orang. Sebagian besar penerima bantuan adalah mereka yang miskin dan tidak mampu membayar biaya layanan kesehatan. Selain itu, mereka harus menempuh perjalanan yang jauh untuk menemukan fasilitas kesehatan.

Organisasi nonpemerintah yang dikenal sebagai Communities Health Africa Trust (CHAT) membantu dengan cara mengangkut obat-obatan ke kawasan terpencil yang membutuhkan dengan menggunakan unta-unta. (Facebook/communitieshealthafrica)
Organisasi nonpemerintah yang dikenal sebagai Communities Health Africa Trust (CHAT) membantu dengan cara mengangkut obat-obatan ke kawasan terpencil yang membutuhkan dengan menggunakan unta-unta. (Facebook/communitieshealthafrica)

Peter Nguia adalah seorang dokter di CHAT mengatakan, inilah alasannya mengapa tingkat penyakit seksual menular sangat tinggi. "Perempuan yang mengalami kekerasan seksual, kasus mereka sangat tinggi, karena mereka menyembunyikan hal tersebut. Namun sejak kami memulai klinik keliling CHAT dengan unta ini, mereka akhirnya dapat menerima layanan ini," jelasnya.

Peter menambahkan, banyak warga yang mendatangi klinik keliling tersebut. "Klinik keliling ini menawarkan layanan gratis. Mereka tidak dipungut biaya apa pun. Itulah sebabnya banyak orang yang datang ke klinik ini. Karena tingkat kemiskinan di sini juga sangat tinggi," imbuhnya.

Bagi komunitas seminomaden, inisiatif ini dapat menyelamatkan hidup mereka yang selalu berpindah-pindah untuk mencari air dan padang rumput.

Komunitas tersebut juga diberi pengarahan tentang KB dan pendidikan seks seperti tes HIV/AIDS, konseling, serta rujukan untuk retroviral. Pendidikan seks telah menyebabkan penurunan jumlah kehamilan remaja secara signifikan.

Menurut Nguia, penyakit seksual menular menyebar di komunitas nomaden sehingga selalu ada permintaan besar untuk layanan medis.

Tim medis juga mengobati penyakit lain seperti malaria dan diare. [lj/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG