Tautan-tautan Akses

Khawatir Kurang Pasokan dari Rusia, India Tingkatkan Produksi Senjata


Ilustrasi - Sebuah model senjata anti-satelit dari Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India ikut meramaikan parade Hari Republik di New Delhi, India, 26 Januari 2020.
Ilustrasi - Sebuah model senjata anti-satelit dari Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India ikut meramaikan parade Hari Republik di New Delhi, India, 26 Januari 2020.

India, Kamis (7/4), mengatakan akan meningkatkan produksi peralatan militernya, termasuk helikopter, mesin tank, rudal dan sistem peringatan dini udara, untuk mengatasi kemungkinan kekurangan dari pemasok utamanya, Rusia.

India bergantung pada Rusia untuk hampir 60 persen peralatan pertahanannya, dan perang di Ukraina telah meningkatkan keraguan akan kemungkinan Rusia tidak bisa memenuhi komitmennya pada masa depan.

Sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan India, dengan militer terbesar kedua di dunia, angkatan udara terbesar keempat dan angkatan laut terbesar ketujuh, tidak dapat menopang dirinya sendiri melalui impor.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh di New Delhi, India, 20 Maret 2021. (REUTERS/Adnan Abidi)
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh di New Delhi, India, 20 Maret 2021. (REUTERS/Adnan Abidi)

''Tujuan kami adalah untuk mengembangkan India sebagai pusat produksi pertahanan,'' kata Menteri Pertahanan Rajnath Singh, Kamis (7/4), saat merilis daftar peralatan militer yang akan diproduksi di dalam negeri dan tidak lagi diimpor.

Situs Kementerian Pertahanan mengatakan pesanan militer senilai 2.100 miliar rupee ($28 miliar) kemungkinan akan dialokasikan ke para produsen pertahanan domestik dan swasta dalam lima tahun ke depan.

Mantan Letnan Jenderal D.S. Hooda mengatakan bahwa dalam kunjungan ke India tahun lalu oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, kedua pihak memutuskan untuk mengalihkan beberapa pabrik ke India untuk memenuhi perjanjian kerjasama. Impor helikopter, korvet, mesin tank, rudal, dan sistem peringatan dini udara pada akhirnya akan dihentikan.

Seorang pembuat senjata India bekerja di dalam pabrik senjata di Jammu, 3 Mei 2017, di negara bagian Jammu dan Kashmir di Himalaya. (Alok PATHANIA / AFP)
Seorang pembuat senjata India bekerja di dalam pabrik senjata di Jammu, 3 Mei 2017, di negara bagian Jammu dan Kashmir di Himalaya. (Alok PATHANIA / AFP)

“Kebutuhan Rusia akan perangkat militer pada saat ini bisa berarti beberapa suku cadang yang kita butuhkan kemungkinan akan dialihkan,'' kata Hooda, pensiunan jenderal angkatan darat India.

Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya, India dapat mempertimbangkan pembelian dari republik-republik bekas Uni Soviet dan negara-negara pakta Warsawa, kata sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan India. Menurut mereka, Bulgaria, Polandia, Georgia, Kazakhstan, dan Ukraina dapat membantu India dengan pasokan cadangan untuk pesawat tempur Rusia, Sukhois dan MiG-29.

Negara-negara itu juga dapat membantu India memperbaiki tank dan kendaraan lapis bajanya karena memiliki platform dan suku cadang yang mirip dengan yang berasal dari Soviet, kata seorang pejabat kementerian yang berbicara dengan syarat namanya dirahasiakan karena tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan. [ab/ka]

XS
SM
MD
LG