Tautan-tautan Akses

Ketrampilan Berburu Anjing Prasejarah Berevolusi Seiring Perubahan Iklim


Kerangka fosil anjing berusia 30 juta tahun, Archaeocyon (“anjing ras prasejarah”), koleksi American Museum of Natural History. (Foto: © AMNH/D. Finnin)
Kerangka fosil anjing berusia 30 juta tahun, Archaeocyon (“anjing ras prasejarah”), koleksi American Museum of Natural History. (Foto: © AMNH/D. Finnin)

Gaya berburu sahabat manusia berevolusi seiring perubahan dalam habitat yang disebabkan oleh perubahan iklim, menurut sebuah penelitian tentang fosil anjing purba.

Pada masa prasejarah, canid - karnivora yang termasuk rubah dan serigala - sangat kecil dibandingkan anjing masa kini.

"Mereka lebih mirip dengan luwak atau sejenisnya," kata professor paleontologi Universitas Malaga Borja Figueirido. Dan kaki depannya berbeda.

Sebuah ilustrasi menunjukkan anjing hesperocyonine yang sudah punah, Hesperocyon dan Sunkahetanka. (Foto: Mauricio Antón)
Sebuah ilustrasi menunjukkan anjing hesperocyonine yang sudah punah, Hesperocyon dan Sunkahetanka. (Foto: Mauricio Antón)

Figueirido mempelajari catatan fosil purba canid Amerika Utara yang berasal dari 37 juta tahun lalu.

Dulu, tulisnya dan koleganya di Nature Communications, canid adalah pemburu penyergap, dan beradaptasi pada habitat hutan, menguntit dan menerkam mangsa, mirip seperti kucing.

Kaki mereka pendek dan sendi siku yang bisa diputar, untuk bisa bergulat dengan mangsanya.

Mengejar mangsa melalui tanaman yang tebal sangat sulit bagi mereka, karena pohon, semak-semak dan belukar akan menghalangi mereka.

Sekitar 25 juta tahun lalu, iklim Bumi yang hangat dan lengket mulai dingin dan menjadi tidak terlalu lembab, menghasilkan padang rumput yang lebih menyerupai savana di Afrika.

Fosil dari periode tersebut menunjukkan perkembangan kaki depan yang lebih keras, lebih baik untuk dibawa berlari. Alih-alih menguntit dan menerkam, anjing purba mulai lari dan mengejar mangsa mereka di lahan terbuka.

"Mereka berburu dengan cara lain," kata Figueirido. "Jadi, terkait dengan perubahan iklim, mereka mengadaptasi cara berburu mereka dengan berlari."

Seekor jackal atau serigala di Kawasan Konservasi Ngorongoro mengilustrasikan bagaimana rupa cursorial canid moderen. (Fotot: Daniel Montero López dan Borja Figueirido)
Seekor jackal atau serigala di Kawasan Konservasi Ngorongoro mengilustrasikan bagaimana rupa cursorial canid moderen. (Fotot: Daniel Montero López dan Borja Figueirido)

Perubahan perlahan seiring iklim

Transformasi dari pemburu penyergap menjadi predator jarak jauh mulai sekitar 7 juta tahun lalu, menurut Figueirido. 2 juta tahun yang lalu, pada periode Pleistocene yang lebih dingin dan kering, nenek moyang serigala dan anjing mengejar mangsa mereka dengan jarak yang lebih jauh.

Penelitian mencatat perubahan perilaku mencari makan dan gigi herbivora, seperti kuda, bertepatan dengan perubahan dalam habitat yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Ini pertama kalinya para peneliti mengaitkan perubahan ukuran dan gaya berburu hewan karnivora, atau pemakan daging, dengan perubahan pada habitat purba.

XS
SM
MD
LG