Tautan-tautan Akses

Ketegangan Turki-Rusia Terkait Suriah Buka Peluang untuk AS


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (kanan), dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berfoto setelah upacara penandatanganan di Kyiv, Ukraina, 3 Februari 2020.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (kanan), dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berfoto setelah upacara penandatanganan di Kyiv, Ukraina, 3 Februari 2020.

Pertanyaan tentang nasib pendekatan antara Turki dan Rusia semakin besar menyusul ketegangan akibat pembunuhan lima tentara Turki oleh pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia pada Senin (3/2/2020).

Ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Turki kini membuka peluang untuk Amerika Serikat (AS) memperbaiki hubungannya dengan Turki.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memanfaatkan lawatan dua hari ke Ukraina untuk memperbesar tekanan terhadap Moskow. Dalam kunjungannya, Erdogan mengecam aneksasi semenanjung Krimea milik Ukraina oleh Rusia. Dia juga menandatangani persetujuan militer dengan Kyiv.

Selama ini hubungan Ankara yang semakin erat dengan Moskow telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan negara-negara NATO, sekutu Turki, terutama Amerika.

Sanksi AS membayang-bayangi Turki akibat pembelian sistem misil S-400 dari Rusia oleh Ankara, sebuah pembelian yang melanggar hukum AS.

Namun insiden yang melibatkan personel militer Turki di Suriah bisa membuka pintu bagi pembaharuan hubungan dengan Washington. [jm/pp]

XS
SM
MD
LG