Tautan-tautan Akses

Kesepakatan Tertunda Sementara Tenggat Pembayaran Utang AS Makin Dekat


Ketua DPR AS John Boehner, R-Ohio, bersama anggota DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy, berjalan menuju ruang pertemuan di gedung Capitol (15/10). (AP/J. Scott Applewhite)
Ketua DPR AS John Boehner, R-Ohio, bersama anggota DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy, berjalan menuju ruang pertemuan di gedung Capitol (15/10). (AP/J. Scott Applewhite)

Para pemimpin Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menunda pemungutan suara atas rancangan undang-undang yang telah direvisi.

Satu hari lagi kembali terlewati di Washington tanpa tercapai kesepakatan untuk membuka kembali pemerintah, dan meningkatkan pagu utang untuk menghindari kemungkinan gagal membayar utang.

Para pemimpin Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menunda pemungutan suara atas rancangan undang-undang yang telah direvisi, setelah melihat bahwa RUU itu tidak mendapat cukup dukungan di DPR dan tidak akan lolos di Senat.

Para pemimpin Demokrat dan Republik di Senat, yang tadinya menunggu hasil dari DPR, kemudian melanjutkan kembali perundingan mengenai RUU mereka sebelumnya.

RUU yang dibahas di DPR dan Senat sama-sama akan mendanai pemerintah dan meningkatkan pagu utang untuk jangka pendek. Namun RUU yang dibahas di DPR akan membuat perubahan terhadap UU Layanan Kesehatan yang dicanangkan Presiden Barack Obama. Demokrat menentang dikaitkannya UU layanan Kesehatan dan isu-isu lain dengan RUU belanja Amerika.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi WABC di New York, Presiden Obama menyerukan kepada para legislator untuk mengesampingkan politik dan berhenti menimbulkan penderitaan pada rakyat Amerika.

Kegagalan Kongres untuk mencapai kesepakatan mengenai sebuah RUU tunggal mendorong Amerika semakin dekat ke tenggat waktu hari Kamis untuk meningkatkan pagu utang sehingga pemerintah dapat terus meminjam uang untuk membayar utang-utangnya.
XS
SM
MD
LG