Tautan-tautan Akses

Keprihatinan Meningkat Terkait Penjara Darurat untuk Militan ISIS


Kombatan Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS, berjaga di dekat para pria yang menunggu untuk diperiksa setelah dievakuasi dari wilayah terakhir ISIS, dekat Baghuz, timur Suriah, 22 Februari 2019.
Kombatan Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS, berjaga di dekat para pria yang menunggu untuk diperiksa setelah dievakuasi dari wilayah terakhir ISIS, dekat Baghuz, timur Suriah, 22 Februari 2019.

Upaya untuk mengamankan penjara yang menahan ribuan militan ISIS yang ditangkap tampaknya berada di ambang kehancuran. Ini adalah perkembangan yang bisa membantu memperkuat upaya kelompok teror itu untuk muncul kembali di Suriah dan Irak.

Selama berbulan-bulan, para pejabat mengatakan penjara-penjara itu, yang dikelola oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat,"cukup baik" untuk menahan para militan. Banyak di antara militan itu ditangkap setelah Baghuz, kubu terakhir kelompok teror itu di Suriah, direbut pada Maret.

Tetapi ketika upaya untuk memulangkan miIitan asing ISIS ke negara asalnya macet dan ribuan lebih menunggu semacam pengadilan. Kekhawatiran meningkat bahwa penjara-penjara itu bisa mencapai titik puncak.

"Tidak ada penjara yang dikendalikan oleh pasukan di timur laut Suriah yang bisa menampung 10.000 militan ISIS," kata Chris Maier, direktur Gugus Tugas Kekalahan ISIS di Pentagon, kepada wartawan Rabu (18/9).

"Sejalan dengan waktu, ini tidak berkesinambungan," tambahnya. "Kita membahas masalah ini secara teratur dengan mitra koalisi (anti-ISIS) kita, dan mereka berbagi kajian itu."

Banyak bangunan penjara itu adalah sekolah, yang dengan cepat diubah menjadi fasilitas penahanan ketika AS dan pasukan koalisi merebut kembali wilayah terakhir kelompok teror itu di Suriah.

Tidak lama lagi, penjara-penjara itu akan kewalahan. Pada Maret, AS mulai mengirimi SDF bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan perbaikan bagi penjara-penjara itu. [my/pp]

XS
SM
MD
LG