Tautan-tautan Akses

Kepala Intel Pakistan Berikan Pengarahan 8 Jam tentang Afghanistan


Kepala Urusan Politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar (tengah), bersama Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi (kanan) dan Kepala Badan Intelijen Pakistan (ISI) Letjen Faiz Hameed (kiri) di Islamabad, 25 Agustus 2020. (Foto: Kemenlu Pakistan)
Kepala Urusan Politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar (tengah), bersama Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi (kanan) dan Kepala Badan Intelijen Pakistan (ISI) Letjen Faiz Hameed (kiri) di Islamabad, 25 Agustus 2020. (Foto: Kemenlu Pakistan)

Para pejabat senior militer dan intelijen Pakistan mengatakan kepada mereka kehilangan pengaruh atas Taliban dan membangun pertahanan perbatasan karena cemas akan meningkatnya kekerasan di negara tetangga Afghanistan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) di sana.

Hal itu dikemukakan kepada para anggota Parlemen dalam rapat tertutup yang berlangsung selama delapan jam, Kamis (1/7).

Direktur Jenderal Intelijen Antar-Layanan, Letnan Jenderal Faiz Hameed memberi pengarahan dengan panglima militer Jenderal Qamar Javed Bajwa yang siap menjawab pertanyaan.

Menurut pernyataan dari Kementerian Informasi Pakistan dan sumber-sumber VOA di dalam pertemuan itu, para pejabat itu mengatakan kepada komite parlemen bahwa Pakistan berupaya membujuk Taliban untuk merundingkan penyelesaian konflik, tetapi pengaruh negara itu berkurang.

Mereka juga mengatakan, Pakistan memagari 90 persen perbatasannya dengan Afghanistan untuk melindungi dari peningkatan kekerasan setelah pasukan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) meninggalkan Afganistan.

Pakistan memperkirakan jutaan pengungsi Afghanistan akan tiba di perbatasannya jika kekerasan di Afghanistan meningkat atau situasi memburuk menjadi perang saudara. Negara ini telah menampung hampir 3 juta pengungsi, beberapa di antaranya telah tinggal Pakistan sejak 1980-an ketika Uni Soviet menduduki Afghanistan. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG