Tautan-tautan Akses

Kepala Badan Energi Nuklir PBB Tutup Usia


Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano dari Jepang, berbicara dalam konferensi pers di Wina, Austria, 22 November 2018.
Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano dari Jepang, berbicara dalam konferensi pers di Wina, Austria, 22 November 2018.

Yukiya Amano, kepala badan pengawas energi nuklir PBB, telah wafat, kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam pernyataannya pada Senin (22/7), kantor berita Reuters melaporkan.

Amano meninggal pada hari dia dijadwalkan mengumumkan rencana pengunduran diri dini karena penyakit yang membuat lemah tubuhnya dalam beberapa tahun terakhir.

Diplomat Jepang berusia 72 tahun itu sudah menjabat sebagai direktur jenderal IAEA sejak 2009. Dia mengambil alih jabatan itu dari pejabat sebelumnya, Mohamed El Baradei, dan membawa badan PBB itu melalui diplomasi intens mengenai program nuklir Iran. Tapi dia masih belum berhasil kembali ke Korea Utara.

Kematian Amano berbarengan dengan peningkatan tajam ketegangan antara Iran dan Barat menyusul keputusan AS tahun lalu untuk menarik diri dari perjanjian internasional 2015. Perjanjian itu bertujuan membatasi program nuklir Iran dengan imbalan melonggarkan sanksi-sanksi ekonomi yang diterapkan kepada negara itu.

Presiden AS Donald Trump bahkan sudah menerapkan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran. Dan nasib perjanjian penting itu, yang diawasi IAEA, makin tak jelas.

“Sekretariat Jenderal Badan Energi Atom Internasional dengan rasa sedih mendalam memberitahu meninggalnya Direktur Jenderal Yukiya Amano,” kata IAEA dalam pernyataannya.

Amano sudah bersiap untuk meninggalkan jabatannya pada Maret, jauh sebelum masa jabatan ketiga, yang berlaku selama empat tahun, berakhir pada 30 November 2021. Menurut para diplomat yang mengikuti badan tersebut mengatakan dia berencana mengumumkan pengunduran dirinya hari ini, Senin (22/7).

September tahun lalu, IAEA mengumumkan Amano menjalani prosedur medis yang tidak dijelaskan. Penyakit yang dialaminya juga menjadi hal tabu yang dibicarakan dalam badan itu. Tapi para diplomat mengatakan Amano tampak makin lemah dalam setiap kemunculan di publik.

IAEA dalam pernyataan Senin juga tidak memberikan informasi kapan pengganti Amano akan ditunjuk. Namun bursa calon pengganti Amano sudah ramai sejak pekan lalu saat sudah makin jelas bahwa dia akan mengundurkan diri lebih awal. [ft/dw]

XS
SM
MD
LG