Tautan-tautan Akses

Kemlu, Basarnas dan BNPB Bantu Evakuasi WNA di Pulau Gili, Lombok


Wisatawan asing tidur di lantai saat mereka menunggu untuk berangkat dari Bandara Internasional Praya Lombok di provinsi Nusa Tenggara Barat, 6 Agustus 2018. (Foto: dok).
Wisatawan asing tidur di lantai saat mereka menunggu untuk berangkat dari Bandara Internasional Praya Lombok di provinsi Nusa Tenggara Barat, 6 Agustus 2018. (Foto: dok).

Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB, Basarnas dan penduduk lokal di tiga pulau Gili di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (7/8) terus melakukan evakuasi warga dan wisatawan, lokal dan mancanegara, yang terkena dampak gempa Minggu (5/8).

BNPB mengatakan hingga hari Selasa sudah 4.636 wisatawan dan warga dievakuasi dari ketiga pulau itu ke tiga pelabuhan utama yaitu Bangsal, Benoa dan Lembar. Rinciannya adalah 3.673 orang ke pelabuhan Bangsal, 770 orang ke pelabuhan Benoa dan 193 orang ke pelabuhan Lembar. Tidak ada pendataan khusus tentang status kewarganegaraan ketika dilakukan evakuasi.

Namun data dari pihak Kementerian Luar Negeri menunjukkan ada sekitar 2.000 warga negara asing di ketiga pulau itu, dimana 1.800 di antaranya sudah berhasil dievakuasi.

Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam dua hari terakhir mendapat permohonan untuk evakuasi warga negara asing dari 70 kedutaan besar, diantaranya dari Inggris, Perancis, Italia, Finlandia, Spanyol, Jepang, Ceko dan Portugal.

Sementara nomor kontak 24 jam “Foreign Visitor Help Desk” di Kemlu menerima permohonan bantuan evakuasi dari keluarga dan relasi warga Jerman, Inggris, Amerika, Belgia, Spanyol, Portugal, Jepang, Perancis, Yunani, Belanda, Oman dan Kuwait. Hingga laporan ini disampaikan nomor kontak +62 878 6412 4151 masih terus menerima permohonan evakuasi.

Gempa berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu sore, sejauh ini menelan 105 korban jiwa dan melukai 236 lainnya. Ribuan warga terpaksa mengungsi dan puluhan ribu rumah rusak. Data-data ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat proses evakuasi masih berlangsung.

Kerusakan paling parah terutama terjadi di Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Barat. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG