Tautan-tautan Akses

Kemitraan Trans Pasifik akan Berlanjut Meski Tanpa AS


Menteri Perdagangan New Zealand Todd McClay (tengah) berbicara kepada wartawan setelah pertemuan TPP11 (pertemuan anggota TPP kecuali AS).
Menteri Perdagangan New Zealand Todd McClay (tengah) berbicara kepada wartawan setelah pertemuan TPP11 (pertemuan anggota TPP kecuali AS).

Menteri-menteri perdagangan Relung Pasifik yang bertemu di Vietnam berkomitmen untuk memajukan perjanjian perdagangan Kemitraan Trans Pasifik (TPP) meski Amerika Serikat telah menyatakan mundur.

Menteri Pedagangan Selandia Baru Todd McCalay mengatakan 11 negara yang masih berminat dengan TPP masih membuka diri atas kemungkinan negara-negara lain ikut bergabung dengan syarat mereka memenuhi standar tinggi tenaga kerja dan proteksi lingkungan sebagai mana dituntut kemitraan tersebut. Ia juga mengatakan, pintu masih terbuka bagi AS, bahkan setelah Presiden Donald Trump mundur dari kemitraan itu dan lebih memilih kesepakatan perdagangan bebas bilateral.

Sejak AS mundur, Jepang dan Selandia Baru berusaha keras menghidupkan kembali kesepakatan itu. Dalam formatnya terakhirnya, TPP menuntut partisipasi AS sebelum mulai diberlakukan. Namun dengan mundurnya AS, negara-negara yang masih terlibat terpaksa harus mengubah peraturan untuk setiap kesepakatan perdagangan, dan ukurannya akan jauh lebih kecil karena tanpa keterlibatan ekonomi terbesar di dunia. World Bank mencatat, 11 negara yang terlibat dalam TPP saat ini hanya mewakili 13,5 persen ekonomi dunia.

Dalam sebuah pernyataan, para menteri perdagangan itu mengatakan mereka sepakat untuk memulai sebuah proses mengevaluasi pilihan-pilihan yang tersedia untuk bisa memberlakukan kesepakatan tersebut, termasuk bagaimana memfasilitasi keanggotaan negara-negara penandatangan awal TPP.

Para menteri itu telah menugaskan para pejabat perdagangan mereka untuk menyerahkan hasil evaluasi ke para pemimpin negara mereka untuk dibahas pada KTT tahunan Kejasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang tahun ini akan berlangsung pada bulan November di Vietnam. KTT itu diperkirkan akan dihadiri Trump, Presiden Rusia Valdimir Putin dan Presiden China Xi Jinping. [ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG