Tautan-tautan Akses

Kelompok HAM Khawatir Atas Epidemi HIV di Filipina


Seorang pendeta menyalakan lilin di sekitar simbol kesadaran atas HIV/AIDS dalam peringatan Hari AIDS Sedunia di Quezon City (1/12).
Seorang pendeta menyalakan lilin di sekitar simbol kesadaran atas HIV/AIDS dalam peringatan Hari AIDS Sedunia di Quezon City (1/12).

Filipina memiliki tingkat penyebaran HIV tertinggi di kawasan Asia-Pasifik, dimana kasus-kasus baru melonjak lebih dari 100 persen dari tahun 2001 sampai tahun 2015.

Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch mengatakan Filipina sedang menghadapi perebakan epidemi HIV yang paling cepat di kawasan Asia-Pasifik.

Menurut HRW, hal ini ini disebabkan karena kebijakan pemerintah yang membatasi tindakan pencegahan, termasuk menyediakan kondom bagi laki-laki homoseksual.

Grup ini mengatakan hari Kamis (8/12) bahwa prevalensi HIV di antara laki-laki homoseksual telah meningkat sepuluh kali lipat dalam lima tahun terakhir, dan pemerintah gagal mengambil langkah-langkah pencegahan dalam kelompok penduduk itu.

Pendidikan tentang pencegahan HIV di sekolah-sekolah Filipina sangat tidak memadai, penjualan kondom secara terbuka praktis tidak ada, dan berbagai hambatan untuk memperoleh kondom serta mengadakan tes HIV, khususnya bagi orang-orang yang berumur di bawah 18 tahun, telah memperburuk epidemi itu, kata Human Rights Watch dalam pernyataannya.

Laporan itu selanjutnya mengatakan, masalah kebijakan pemerintahan lokal dan nasional tambah dipersulit oleh penolakan penggunaan alat-alat kontraseptif sejak lama oleh Gereja Katolik. Lebih dari 80 persen penduduk Filipina beragama Katolik.

Peter Mosende, pejabat program PBB untuk HIV/AIDS mengatakan, Filipina memiliki tingkat penyebaran HIV tertinggi di kawasan Asia-Pasifik, dimana kasus-kasus baru melonjak lebih dari 100 persen dari tahun 2001 sampai tahun 2015. [isa/sp]

XS
SM
MD
LG