Tautan-tautan Akses

Kelas 'Ghetto' di Austria Picu Ketakutan Pengucilan Warga Minoritas


Katrin Barninger sedang mengajar kelas khusus bahasa Jerman untuk anak-anak migran yang baru tiba di Austria, di SD Felbigergasse, di Wina, Austria, 3 Desember 2019. (Foto: AFP)
Katrin Barninger sedang mengajar kelas khusus bahasa Jerman untuk anak-anak migran yang baru tiba di Austria, di SD Felbigergasse, di Wina, Austria, 3 Desember 2019. (Foto: AFP)

Setiap pagi, Abulrahman meninggalkan pelajaran sekolah dasarnya di Wina dan bergabung dengan sekitar 20 anak lainnya selama tiga jam untuk membaca, menulis, dan berbicara bahasa Jerman.

Hanya ketika nilainya dianggap cukup baik, anak berusia delapan tahun, yang tiba dari Yaman pada Juli itu, diizinkan untuk berhenti mengikuti, apa yang oleh para pengecam disebut "kelas ghetto" atau “kelas golongan minoritas”.

Meskipun mitra koalisi baru Kanselir Sebastian Kurz yang konservatif, the Greens (Partai Hijau) menyatakan keprihatinan tentang kebijakan kontroversial itu, namun tampaknya hal itu akan berlanjut.

Kurz telah berjanji untuk mempertahankan reformasi anti-imigrasinya termasuk keberadaan kelas khusus. Pemerintah Jerman beralasan kelas khusus tersebut akan memberi kesempatan anak-anak yang kurang mampu berbahasa Jerman untuk belajar sesuai kemampuan tampa menghambat kemajuan para siswa lain. Mitra junior Kurz, the Greens, mengikuti kebijakan tersebut.

"Ini adalah cara untuk mencegah pengucilan permanen bagi murid yang tidak dapat mengikuti pelajaran, karena kurangnya kemampuan bahasa," kata Menteri Pendidikan Heinz Fassmann, yang juga mendukung program Kurz dengan koalisi sayap kanan. [ps/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG