Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan sekutu Eropa bersikeras masih ada kemungkinan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran namun mengingatkan "waktunya hampir habis", setelah pembicaraan di Berlin hari Kamis (20/1).
Kepada wartawan, Blinken menyampaikan para negosiator di Wina yang berupaya menyelamatkan kesepakatan tahun 2015 dengan Iran mendapati "kemajuan sederhana dalam beberapa minggu terakhir." Akan tetapi kami tidak menerima begitu saja.
"Berbicara dengan semua rekan, saya berpandangan bahwa kembali ke kepatuhan bersama, itu tetap mungkin," kata Blinken.
Berbicara dalam konferensi pers bersama, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan "kemajuan mendesak" diperlukan dalam pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut.
"Negosiasi berada dalam suatu fase yang sangat menentukan. Kita membutuhkan kemajuan yang sangat sangat mendesak, jika tidak, kesepakatan bersama tidak akan berhasil tercapai."
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian juga berada di Berlin untuk pembicaraan yang utamanya berfokus pada krisis Ukraina. Ia memperingatkan "negosiasi tidak dapat berjalan sangat lambat" dengan Teheran.
Le Drian mengeluhkan kemajuan pertemuan itu yang "masih parsial, malu-malu dan lamban." Ia menambahkan pentingnya sekarang untuk "mempercepat langkah" atau berisiko mengalami kegagalan.
Blinken menyetujui itu sebagai "momen yang menentukan" dalam negosiasi. Ia menambahkan "waktu hampir habis" untuk mencapai suatu kesepakatan. [mg/ka]