Tautan-tautan Akses

Kekhawatiran Virus Korona Ancam Industri Minuman Anggur


Seorang peserta pameran mencoba minuman anggur di pameran Vinexpo di Javits Center, New York, Senin, 2 Maret 2020. (Foto: AFP)
Seorang peserta pameran mencoba minuman anggur di pameran Vinexpo di Javits Center, New York, Senin, 2 Maret 2020. (Foto: AFP)

Bisnis minuman anggur terhindar ancaman tarif bulan lalu, ketika pemerintah Amerika Serikat menunda pemberlakuan tarif impor yang sangat tinggi untuk minuman anggur dari Eropa. Namun, pada pameran dagang di New York, industri itu tidak tampak gembira.

Merebaknya wabah virus korona, terjadi bersamaan dengan kebijakan perdagangan AS yang kacau, kesuraman pasar Inggris pasca-Brexit dan melimpahnya pasokan minuman anggur California di antara produk anggur terkemuka dalam pameran Vinexpo itu.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100 persen atas semua impor anggur Eropa, setelah AS memenangkan sengketa perdagangan panjang sekitar subsidi Eropa untuk pembuatan pesawat Airbus.

Pemerintah AS batal menjalankan ancaman akan menaikkan tarif impor itu, setelah para importir, pengecer dan tokoh-tokoh industri melakukan berbagai upaya lobi. Namun pemerintah memang memberlakukan tarif 25 persen atas anggur dari Perancis, Jerman, Inggris dan Spanyol pada Oktober, pungutan yang mempengaruhi arus barang.

Redaktur eksekutif majalah Wine Spectator, Thomas Matthews mengatakan, perlambatan dramatis perekonomian China karena virus korona akan sangat merugikan produsen Australia dan Perancis. [ps/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG