Tautan-tautan Akses

Kekhawatiran akan Privasi Timbul Saat China Wajibkan Peserta Olimpiade Unduh Aplikasi Tertentu


Yu Hong, kepala teknologi Komite Penyelenggara Olimpiade Beijing, memegang ponsel yang menunjukkan fungsi terjemahan pada aplikasi resmi Olimpiade Musim Dingin 2022 "MY 2022," di Taman Shougang di Beijing pada 20 Januari 2022. (Foto: AFP)
Yu Hong, kepala teknologi Komite Penyelenggara Olimpiade Beijing, memegang ponsel yang menunjukkan fungsi terjemahan pada aplikasi resmi Olimpiade Musim Dingin 2022 "MY 2022," di Taman Shougang di Beijing pada 20 Januari 2022. (Foto: AFP)

Chris Mazdzer, peraih medali perak Olimpiade 2018, khawatir akan peretasan ketika ia menuju Olimpiade Musim Dingin di Beijing bulan depan. Seperti semua orang di sana, dia diharuskan mengunduh aplikasi pemantauan kesehatan buatan China, My 2022, meskipun ada kekhawatiran akan masalah enkripsi.

Sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin, 4-20 Februari, Beijing mengharapkan sekitar 2.800 atlet ditambah delegasi mereka dan sekelompok kecil penonton untuk berkumpul dalam kawasan Olimpiade yang bebas COVID-19.

Aplikasi ini mengumpulkan informasi medis yang sensitif, tetapi tidak jelas siapa yang dapat melihatnya, menurut The Citizen Lab, yang mempelajari keamanan internet. Formulir kesehatan, yang mencakup data paspor, demografi, riwayat medis dan perjalanan, juga rentan. Respons server juga bisa "dipalsukan" sehingga tampak berasal dari sumber yang dikenal dan terpercaya, kata lab itu, dan memungkinkan peretas menampilkan instruksi palsu kepada pengguna.

My 2022 juga menyertakan daftar kata kunci yang disensor yang menarget topik sensitif secara politik seperti Xinjiang dan Tibet, menurut temuan lab tersebut. [ka/rs]

XS
SM
MD
LG