Tautan-tautan Akses

Kasus Positif Virus Corona Capai 893


Karyawan rumah sakit mengenakan kacamata dan masker pelindung memeriksa seorang mahasiswa Aceh yang baru kembali dari China di fasilitas Karantina di sebuah rumah sakit di Banda Aceh, 29 Januari 2020. (Foto: AFP)
Karyawan rumah sakit mengenakan kacamata dan masker pelindung memeriksa seorang mahasiswa Aceh yang baru kembali dari China di fasilitas Karantina di sebuah rumah sakit di Banda Aceh, 29 Januari 2020. (Foto: AFP)

Kasus virus corona di Indonesia terus bertambah. Pemerintah pun kembali mengingatkan pentingnya "physical distancing".

Juru bicara penanganan virus corona, Dr Achmad Yurianto mengatakan, Kamis (26/3) ada penambahan kasus positif virus corona sebanyak 103 orang. Jumlahnya totalnya kini menjadi 893.

Sebaran kasus virus COVID-19 ini hampir merata di seluruh Indonesia, meskipun masih didominasi oleh DKI Jakarta, dengan penambahan kasus 53 orang. Jakarta kini memiliki 515 kasus.

“Kalau kita lihat sebarannya memang masih akan didominasi dengan kasus yang kita temukan banyak di DKI Jakarta. Sementara, kita lihat bahwa di Sulsel juga terjadi penambahan kasus yang cukup banyak 14 orang. Ini hendaknya menjadi atensi kita sekalian di dalam konteks untuk mewaspadai ini,” ujarnya dalam telekonferesi di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (26/3).

Yuri mengungkapkan, ada empat lagi pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari virus ini, sehingga total yang sudah pulih mencapai 35 orang. Sayangnya, COVID-19 ini masih merenggut korban jiwa. Dilaporkan ada 20 orang yang meninggal. Angka kematian akibat virus corona di Indonesia pun, hingga Kamis (26/3) menjadi 78 orang.

Dengan lonjakan pasien positif yang terus bertambah setiap harinya, Yuri pun kembali mengingatkan masyarakat agar melakukan tindakan pencegahan. Physical distancing atau menjaga jarak aman satu dengan lainnya, sering mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, dan diam di rumah menurutnya bisa memutus mata rantai penularan virus yang awalnya ditemukan di Wuhan, China ini.

“Kita berupaya keras untuk menjaga yang sehat tetap sehat dan tidak menjadi sakit. Upaya ini hanya bisa dilakukan manakala kita bekerja sama dengan baik, apabila kita mau untuk menjaga jarak, mencuci tangan dengan menggunakan sabun serta saling mengingatkan satu dan yang lainnya. Ini menjadi kunci kita untuk keberhasilan pencegahan dan pengendalian COVID-19.,” jelas Yuri.

Kasus Positif Virus Corona Capai 893
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:21 0:00

Ingin Menjadi Relawan dalam Penanganan Virus Corona? Begini Caranya

Sementara itu, Koordinator Relawan Gugus Tugas Covid-19 Andre Rahardian mengatakan bahwa pemerintah membutuhkan relawan dalam penanganan kasus virus corona ini. Andre menjelaskan setidaknya dibutuhkan sekitar 1.500 dokter, terutama dokter spesialis paru, dokter spesialis anastesi dan juga dokter umum serta pranata lab. Selain itu juga dibutuhkan sebanyak 2.500 perawat, serta bagian administrasi rumah sakit sampai dengan supir ambulan.

Untuk menjadi relawan warga Indonesia dapat mendaftar di situs web Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang beralamat di http://deskrelawanpb.bnpb.go.id/covid-19 mulai hari ini.

“Semua kita terima dan kita panggil sebagai relawan untuk persiapan kita menghadapi pandemi ini,” ujar Andre.

Andre mengatakan, gugus tugasnya juga mengajak berbagai asosiasi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan perguruan tinggi untuk bergabung menjadi relawan. Nantinya, kata Andre, dokter, perawat dan bagian administrasi rumah sakit akan berada di garda terdepan dalam penangan kasus virus corona ini, sementara mahasiswa dan mahasiswi akan menjadi komponen lapis kedua. “Teman-teman mahasiswa akan membantu konsultasi baik psikologis maupun medis yang akan dilakukan melalui platform online,” jelasnya,

Ia berharap akan banyak relawan yang mendaftar mengingat terbatasnya jumlah tenaga medis yang ada di Tanah Air. [gi/ab]

XS
SM
MD
LG