Tautan-tautan Akses

Kasus Corona Sulteng Capai 75


Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (berpakaian APD lengkap) meninjau kesiapan Laboratorium Kesehatan Pemda Sulawesi Tengah yang mulai Senin (4/5) sudah dapat memeriksa sampel swab test dengan RT-PCR. (Foto: Courtesy/Humas Pemprov Sulteng)
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (berpakaian APD lengkap) meninjau kesiapan Laboratorium Kesehatan Pemda Sulawesi Tengah yang mulai Senin (4/5) sudah dapat memeriksa sampel swab test dengan RT-PCR. (Foto: Courtesy/Humas Pemprov Sulteng)

Hingga Jumat, 8 Mei 2020, kasus positif virus  corona di Sulawesi Tengah mencapai  75. Dari 13 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah, Kabupaten Buol memiliki paling banyak kasus.

Data terbaru yang dirilis oleh Pusat Data Informasi Bencana (Pusdatina) COVID-19 Sulawesi Tengah pada Jumat, 8 Mei 2020 melaporkan jumlah kasus positif virus corona di Sulteng berjumlah 75. Tidak ada kasus baru pada hari itu, tetapi sehari sebelumnya Haris Kariming, Juru Bicara Pusdatina mengatakan empat kasus positif virus corona terkonfirmasi di Kabupaten Tolitoli dan satu kasus lainnya di Kabupaten Banggai Kepulauan.

“Ketambahan lima kasus positif pada hari ini (7/5), satu orang diisolasi pada fasilitas kesehatan kabupaten Bangkep dan empat orang diisolasi pada fasilitas pemerintah daerah Tolitoli,” jelas Haris Kariming.

Lonjakan kasus Corona di Buol

Lonjakan kasus positif corona di Sulteng terjadi di Kabupaten Buol. Lonjakan itu terjadi sejak 2 Mei dengan 19 kasus, lalu menjadi 29 kasus setelah 10 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 5 Mei 2020. Kabupaten Buol pun kemudian memutuskan mengajukan usulan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Menteri Kesehatan melalui Gubernur Sulawesi Tengah.

Dokter Jumriani Yunus, juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Sulawesi Tengah dalam diskusi virtual Libu Ntodea (5/5) menilai lonjakan kasus di Buol itu tidak terlepas dari upaya serius dinas kesehatan di daerah itu dalam melakukan pelacakan kontak pasien yang telah terkonfirmasi positif.

“Untuk yang Buol kenapa terjadi peningkatan yang signifikan sekali disana untuk konfirmasi positif karena semua pelaku perjalanan mereka rapid test. Kami siapkan ,500 alat- rapid test waktu itu. Sekitar 200 menjalani rapid test, 50 konfirmasi reaktif. Diambil 50 untuk swab, hasilnya seperti begitu, peningkatan 29 langsung swab positif,” kata Jumriani.

“Memang kalau kita lihat dari hasil tracking itu memang banyak orang yang tanpa gejala yang dilakukan pemeriksaan rapid test dan hasilnya reaktif, kota Palu juga sebaiknya melakukan hal yang sama,” lanjutnya.

Landmark Kota Palu, Sulawesi Tengah di foto dari Kelurahan Birobuli Selatan, 9 Februari 2020. (Foto: VOA/Yoanes Litha)
Landmark Kota Palu, Sulawesi Tengah di foto dari Kelurahan Birobuli Selatan, 9 Februari 2020. (Foto: VOA/Yoanes Litha)

Jumlah kasus positif virus corona di Palu saat ini mencapai 16. Dari jumlah itu dua meninggal dunia dan dua lainnya dinyatakan pulih. Kasus virus corona di kota Palu sudah dinyatakan oleh Kementerian Kesehatan sebagai akibat transmisi lokal.

Dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, empat di antaranya, Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Banggai dan Banggai laut, belum menemukan kasus positif corona.

Kabupaten Banggai Laut Tutup Pelabuhan

Di Banggai Laut, yang hanya dapat dijangkau dengan transportasi laut, pemerintah telah memutuskan untuk melarang masuk kapal-kapal penumpang dari kabupaten Banggai Kepulauan yang saat ini dilaporkan memiliki satu kasus positif corona.

Kasus Corona Sulteng Capai 75
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:59 0:00

“Menjaga kemungkinan-kemungkinan terburuk dalam rangka pencegahan kita lakukan penutupan semua akses dulu yang dari Bangkep, melibatkan petugas-petugas keamanan yang ada di tim gugus tugas,” kata Mulyadi Mojang, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banggai Laut, Jumat (8/5).

Menurutnya Banggai Laut sejak 16 Maret 2020 telah melakukan pembatasan-pembatasan transportasi laut pada waktu tertentu dan dipantau secara ketat oleh petugas kesehatan. Mereka juga mewajibkan karantina mandiri selama 14 hari bagi mereka yang memasuki wilayah itu. Meski demikian, ia mengakui, masih saja ada warga yang mencoba melanggarnya. Untuk menghindari karantina mandiri, tidak sedikit penumpang yang minta diturunkan di pelabuhan tikus atau pelabuhan tidak resmi.

Simulasi penanganan pasien virus corona (COVID-19) di sebuah rumah sakit di Palu, Sulawesi Tengah, 4 Maret 2020. (Foto: AFP)
Simulasi penanganan pasien virus corona (COVID-19) di sebuah rumah sakit di Palu, Sulawesi Tengah, 4 Maret 2020. (Foto: AFP)

“Kapal-kapal speed yang ada ini, mereka turunkan penumpang-penumpang itu di pelabuhan tikus, kenapa mereka lakukan itu, karena penumpang ini yang dari zona merah itu, mereka tidak mau dikarantina 14 hari, karena mungkin mereka berurusan di Banggai Laut satu minggu atau beberapa hari langsung balik lagi,” ungkap Mulyadi.

Menurutnya kebijakan menutup akses pelabuhan Banggai Laut itu tetap memungkinkan masuknya kapal-kapal yang memuat barang kebutuhan pokok dan bahan bakar. [yl/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG