Tautan-tautan Akses

Kasus Corona di Indonesia Dekati 2.000


Simulasi penanganan pasien virus corona (COVID-19) di sebuah rumah sakit di Palu, Sulawesi Tengah, 4 Maret 2020. (Foto: AFP)
Simulasi penanganan pasien virus corona (COVID-19) di sebuah rumah sakit di Palu, Sulawesi Tengah, 4 Maret 2020. (Foto: AFP)

Penambahan kasus virus corona yang dikukuhkan melonjak tajam dan hampir menembus 2.000.

Juru bicara penanganan kasus virus Corona Dr Achmad Yurianto mengatakan jumlah kasus virus corona yang dikukuhkan di Indonesia hampir mendekati 2.000. Jumat (3/4) tercatat ada 196 kasus baru, sehingga total kasus COVID- menjadi 1.986.

Yuri melaporkan adanya penambahan kasus yang sembuh sebanyak 22 orang, sehingga total yang pulih mencapai 134 orang. Sayangnya, 11 orang tidak mampu bertahan melawan virus ini. Angka kematian akibat virus corona di Indonesia sampai berita ini diturunkan mencapai 181.

DKI Jakarta masih tercatat sebagai wilayah dengan penambahan kasus harian terbanyak, yakni 74, sehingga jumlah keseluruhan kasus COVID-19 di Ibu Kota menjadi 971.

Pemerintah terus bergegas melakukan tracing kasus positif di tengah-tengah masyarakat, untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 seiring berjalannya waktu. Yuri melaporkan setidaknya ada 7.924 spesimen yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia yang sedang diperiksa. Spesimen-spesimen tersebut sejauh ini diuji di 48 labolatorium yang tersedia.

Untuk mempercepat proses pencarian kasus positif, pemerintah bergegas mengoperasikan perangkat diagnostik yang digunakan untuk pemeriksaan TBC, yang biasa disebut tes cepat molekuler mycobacterium tuberculosis (TCM-MTB). Secara teknologi perangkat ini bisa dikonversikan untuk alat pemeriksaan COVID-19.

“Ini cukup banyak alatnya dan tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air. Namun masih dibutuhkan beberapa konversi dari mesin dan beberapa pengaturan. Kita akan bekerja keras untuk mengejar ini semua," kata Yuri dalam telekonferensi di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (3/4).

TCM-MTB saat ini sudah tersedia di lebih dari 132 rumah sakit dan di beberapa puskesmas terpilih.

Sementara itu, hingga saat ini Gugus Tugas telah mendistribusikan lebih dari 300.000 alat pelindung diri (APD) ke seluruh wilayah untuk digunakan tenaga kesehatan yang menangani kasus COVID-19.

DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi yang menerima bantuan tambahan APD terbanyak, yakni 85 ribu APD, disusul oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Banten dan wilayah luar Jawa.

Dalam kesempatan ini, Yuri juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah (DBD). Ia menjelaskan, kesempatan berdiam di rumah hendaknya digunakan masyarakat untuk membersihkan rumah dari sarang-sarang nyamuk melalui penerapan 3 M, yaitu menguras bak penampungan air, menyikat kamar mandi dan tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk, serta menutup tempat penampungan air sehingga tidak menjadi sarang nyamuk. Hal ini dilakukan agar tidak ada lonjakan orang yang sakit pada saat pandemi seperti ini.

“Saya ingatkan pada musim pancaroba, dari April hingga Mei secara statistik kita masih sering mengalami peningkatan kasus demam berdarah. Oleh karena itu, jangan sampai ini memperburuk kondisi pandemi COVID-19,” ujarnya. [gi/ab]

XS
SM
MD
LG