Tautan-tautan Akses

Kasus Corona di Indonesia Capai 2.491


Petugas di BBTKLPP Yogyakarta sedang memeriksa sampel pasien terkait virus corona. (Foto: Irene/ BBTKLPP)
Petugas di BBTKLPP Yogyakarta sedang memeriksa sampel pasien terkait virus corona. (Foto: Irene/ BBTKLPP)

Kasus positif Corona terus meningkat setiap harinya di Indonesia. Senin (6/4) ada penambahan 218 kasus baru.

Penambahan kasus konfirmasi positif masih terus terjadi. Juru bicara penanganan kasus virus Corona Dr Achmad Yurianto mengatakan, Senin (6/4) ada 218 kasus baru. Total kasus COVID-19 di Indonesia pun dikukuhkan menjadi 2.491.

“Kita dapatkan konfirmasi positif COVID-19 dari pemeriksaan dengan menggunakan metode PCR, bukan pemeriksaan rapid test sebanyak 218 kasus baru, sehingga total menjadi 2.491 kasus,” ungkapnya dalam telekonferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (6/4).

Sementara itu, pasien yang sembuh dari virus ini juga bertambah. Ada 28 orang pasien yang sudah diperbolehkan pulang. Sejauh ini 192 orang telah pulih dari virus Corona.

Korban jiwa pun terus berjatuhan. Dilaporkan ada 11 orang yang dinyatakan meninggal dunia, sehingga angka kematian sementara ini sudah menyentuh angka 209 orang.

DKI Jakarta masih menjadi pusat perebakan wabah COVID-19 ini. Ada 101 kasus baru telah ditemukan, sehingga jumlah keseluruhan kasus di Ibu Kota pun menjadi 1232.

Pihaknya pun sampai saat ini, sudah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 11.342 orang.

Dalam kesempatan ini, Yuri kembali mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah. Menurutnya, cara ini cukup efektif melindungi diri dari percikan ludah atau droplet dari orang-orang di sekitar kita, karena semakin banyaknya pasien positif virus Corona yang tidak memiliki gejala apapun.

“Presiden Joko Widodo telah mengingatkan kita semua, sejalan dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), agar seluruh masyarakat menggunakan masker, terutama pada saat beraktivitas di luar rumah. Oleh karena itu, secara mandiri kita mampu untuk membuat masker-masker kain ini. Masker bedah, masker N95 hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Oleh karena itu, kita cukup menggunakan masker kain yang bisa kita produksi. Kita gunakan maksimal empat jam dalam satu hari dan kemudian kita cuci dengan air sabun,” ujarnya.

Sementara itu, menjelang hari paskah, bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri, Yuri mengimbau masyarakat untuk beribadah di rumah saja. Selain itu, ia pun kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk menunda rencana mudik. Hal ini diyakini akan bisa meredam penyebaran virus ini ke berbagai daerah di Indonesia.

Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) memberikan keterangan kepada media. (Foto: BNPB)
Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) memberikan keterangan kepada media. (Foto: BNPB)

Ketua Gugus Satuan Tugas COVID-19 Doni Monardo mengatakan, pemerintah daerah terutama Ketua RT/RW harus mengawasi warganya yang terlanjur mudik, terutama yang berasal dari Jabodetabek. Mereka harus memastikan warga tersebut melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Bahkan ia menemukan beberapa desa ada yang telah menyediakan tempat penampungan khusus isolasi bagi pemudik-pemudik tersebut. Ia berharap semua daerah melakukan hal yang sama.

“Kepada masyarakat yang sudah terlanjur kembali ke kampung, apakah karena mudik atau sudah kehilangan pekerjaan di kota dan tidak mungkin bertahan di kota karena tidak memiliki kemampuan hidup di kota. Mereka wajib untuk melakukan isolasi mandiri. Beberapa desa, RT dan RW telah melakukan inisiatif yang sangat baik, menyiapkan rumah warga, menyiapkan sekolah, menyiapkan balai desa, dan juga tempat-tempat yang ada di desa, di kelurahan untuk menampung. Ini menunjukkan sebuah perilaku gotong royong yang sangat baik. Walaupun Pemprov, Kabupaten/Kota tidak secara langsung memberikan bantuan tetapi semangat gotong royong bisa menjadi ujung tombak bagi kita dalam mencegah terjadinya penularan terhadap masyarakat yang ada di desa,” ujar Doni.

Terkait alat pelindung diri atau (APD), Doni mengatakan bahwa Indonesia sudah bisa memproduksi APD dengan menggunakan bahan lokal yang tentunya sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO. Dengan ini, menurutnya, Indonesia tidak akan lagi bergantung dari negara lain demi memenuhi kebutuhan APD tersebut. Pendistribusian ratusan ribu APD pun telah dilakukan ke berbagai daerah di Tanah Air.

“Sejauh ini sampai dengan jam sekarang, Gugus Tugas telah menerima sebanyak 570 ribu APD. Dan telah terdistribusi sebanyak 390 ribu APD ke seluruh daerah. Adapun yang terakhir tiba siang ini sebanyak 105 ribu. Dan inipun akan segera kita prioritaskan untuk didistribusikan. Terutama kepada rumah sakit-rumah sakit yang ada di daerah-daerah terdampak,” paparnya. [gi/ab]

XS
SM
MD
LG