Tautan-tautan Akses

Kasus Baru COVID di India Lebihi 80.000 per Hari


Seorang petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri mengumpulkan sampel usap dari seorang perempuan Sadhu atau perempuan suci Hindu di tengah penyebaran COVID-19, di sebuah kuil di New Delhi, India 30 Maret 2021. (Foto: Reuters)
Seorang petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri mengumpulkan sampel usap dari seorang perempuan Sadhu atau perempuan suci Hindu di tengah penyebaran COVID-19, di sebuah kuil di New Delhi, India 30 Maret 2021. (Foto: Reuters)

Kementerian kesehatan India pada hari Jumat (2/4) melaporkan 81.466 kasus COVID baru dalam periode 24 jam sebelumnya. Angka itu adalah hasil penghitungan harian tertinggi di negara itu dalam enam bulan. Negara bagian Maharashtra di India barat memiliki lebih dari setengah kasus baru itu dengan 43.183 kasus.

India memiliki 12,3 juta infeksi COVID, yang ketiga terbanyak setelah Amerika Serikat dengan 30,5 juta dan Brazil dengan 12,8 juta, menurut Johns Hopkins Coronavirus Resource Center. Universitas Johns Hopkins melaporkan ada lebih dari 129,6 juta infeksi secara global.

Di kota terbesar Brazil, para penggali kubur terpaksa memindahkan tulang belulang dari kuburan tua agar bisa dipakai untuk mengubur para korban terbaru virus corona. Para penggali kubur dengan APD bekerja tanpa henti di pemakaman Vila Nova Cachoeirinha di Sao Paulo untuk menguburkan jenazah yang semakin banyak.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) mengatakan pada hari Kamis (1/4) bahwa produsen vaksin Moderna akan diizinkan untuk mengemas 15 dosis vaksin COVID produksinya dalam botol ukuran yang sama dengan yang digunakan oleh perusahaan farmasi itu untuk 10 dosis.

Moderna mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya bahwa “botol 15 dosis akan mulai dikirim dalam beberapa minggu mendatang.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan upaya vaksinasi COVID-19 di Eropa “sangat lamban” dalam menghadapi gelombang baru virus dan varian baru yang lebih gampang menular.

Dr. Hans Kluge, Direktur WHO untuk Eropa, mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis yang mendesak para pemimpin benua itu agar “mempercepat proses dengan meningkatkan produksi, mengurangi hambatan dalam pemberian vaksin, dan menggunakan setiap botol yang ada, sekarang juga.”

Kluge mengatakan hampir 10 persen orang di seluruh Eropa telah divaksin dengan setidaknya satu dosis, dan hanya 4 persen yang telah divaksin penuh. [lt/ab]

XS
SM
MD
LG