Karnaval yang akan berlangsung 5 hari itu, mendahului peringatan Pra-Paskah Kristen, dan dimulai dengan pesta tradisional “Weiberfastnacht,” memperingati hari di mana perempuan secara simbolis mengambil kendali atas kota Koln.
Karnaval ini berlangsung sampai Rabu Abu pada 10 Februari, termasuk pesta di jalan, nyanyi dan tarian, serta konsumsi alkohol dan diramaikan oleh warga yang mengenakan kostum. Penyelenggara menganjurkan untuk melaporkan setiap bentuk gangguan kepada personil keamanan.
Polisi telah melipat gandakan jumlah petugas dibandingkan tahun lalu, dan sekarang mencapai 2.000 petugas.
Setelah ada serangkaian serangan seksual selama peringatan Tahun Baru, polisi kini berjaga-jaga guna mencegah pengulangan insiden seperti itu.
Polisi berusaha memulihkan kepercayaan publik sejak ratusan perempuan diserang dan dirampok oleh gerombolan masa, kebanyakan laki-laki Afrika utara dan Arab ketika perayaan tahun baru 2016.
Sekitar 1.000 pengaduan masuk seputar insiden ini dan memicu perdebatan sengit seputar kemampuan pemerintah Jerman menerima 1,1 juta pemohon suaka masuk ke Jerman. [ps/jm]
