Tautan-tautan Akses

Karavan Migran dari Amerika Tengah Menjadi Isu Kampanye Pemilihan Paruh Waktu di AS


Seorang ibu migran Honduras dan putranya berjalan melalui jembatan setelah melintasi perbatasan antara Guatemala dan Meksiko, di Ciudad Hidalgo, Meksiko, 20 Oktober 2018. (Foto: dok).
Seorang ibu migran Honduras dan putranya berjalan melalui jembatan setelah melintasi perbatasan antara Guatemala dan Meksiko, di Ciudad Hidalgo, Meksiko, 20 Oktober 2018. (Foto: dok).

Sementara Presiden Donald Trump berulang kali menentang rombongan atau karavan dari migran Amerika Tengah yang tidak berdokumen yang berusaha mencapai Amerika Serikat, Partai Demokrat tetap berpegang pada isu kampanye sesuai hasil jajak pendapat, seperti perawatan kesehatan, dalam kurang dari dua minggu sebelum pemilihan paruh waktu yang akan menentukan pihak mana yang mengontrol ke dua majelis Kongres, yakni DPR maupun Senat.

Banyak tokoh dari Partai Demokrat belum berkomentar mengenai rombongan migran itu, kecuali menuduh Partai Republik menggunakannya sebagai permainan politik.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia membantah pernyataan Trump bahwa karavan itu termasuk penjahat dan orang-orang dari Timur Tengah.

Banyak migran yang diwawancarai oleh wartawan yang meliput karavan itu telah bersikeras bahwa mereka mencari kehidupan yang lebih baik dan lebih aman di Amerika Serikat.

Karavan itu, yang diperkirakan mencapai lebih dari 7.000 orang, telah menempuh jarak sejauh 75 kilometer sejak melintasi perbatasan dengan Guatemala, dan masih menghadapi perjalanan panjang untuk mencapai perbatasan Meksiko dengan Amerika, di mana Presiden Trump mengancam akan menggunakan militer untuk mencegah mereka menyeberang masuk ke wilayah Amerika. [lt]

XS
SM
MD
LG