Tautan-tautan Akses

Kapal Selam AS yang Hilang di Perang Dunia II Ditemukan di Thailand


Kapal USS Grenadier (SS-210) di lepas pantai Portsmouth, New Hampshire, 27 Desember 1941. (Angkatan Laut AS via AP)
Kapal USS Grenadier (SS-210) di lepas pantai Portsmouth, New Hampshire, 27 Desember 1941. (Angkatan Laut AS via AP)

Penyelam telah menemukan suatu obyek yang diyakini sebagai bangkai kapal selam Angkatan Laut AS yang hilang 77 tahun yang lalu di Asia Tenggara.

Kantor berita Associated Press melaporkan, para penyelam telah mengirim foto dan bukti lain dari enam penyelaman yang mereka lakukan dalam kurun Oktober 2019 hingga Maret tahun ini ke Komando Sejarah dan Warisan Angkatan Laut Amerika Serikat. Hal dilakukan sebagai verifikasi bahwa mereka telah menemukan USS Grenadier, salah satu dari 52 kapal selam Amerika yang hilang selama Perang Dunia II.

Grenadier itu memiliki berat 1.475 ton dengan panjang 307 kaki. Kapal itu ditenggelamkan oleh krunya setelah bom dari pesawat Jepang hampir membunuh mereka. Seluruh personel yang berjumlah 76 orang selamat dari pemboman dan kapal tersebut karam, tetapi penderitaan mereka belum berakhir. Pihak Jepang menawan, memukuli dan menyiksa mereka selama lebih dari dua tahun, dan empat diantaranya tewas.

Bangkai kapal itu terbentang 82 meter di bawah air di Selat Malaka, sekitar 150 kilometer selatan Phuket, Thailand. Ini ditemukan oleh Jean Luc Rivoire dan Benoit Laborie dari Perancis yang berbasis di Singapura, Lance Horowitz dari Australia dan Ben Reymenants dari Belgia, yang tinggal di Phuket, Thailand.

Reymenants adalah salah satu penyelam yang mengambil bagian dalam penyelamatan dramatis 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola yang terperangkap di sebuah gua di Thailand utara dua tahun lalu.

Orang Belgia itu telah meneliti kemungkinan lokasi bangkai kapal selama bertahun-tahun, kata Horowitz dalam wawancara dengan The Associated Press, dan Rivoire memiliki perahu yang cocok untuk mengeksplorasi petunjuk yang dia temukan.

Grenadier meninggalkan Pearl Harbor pada 4 Februari 1942, pada patroli perang pertamanya. Lima misi pertamanya membawanya ke wilayah perairan Jepang, jalur pelayaran Formosa, Pasifik barat daya, Laut Cina Selatan, dan Hindia Belanda yang diduduki Jepang (sekarang Indonesia). Grenadier menenggelamkan enam kapal dan merusak dua lainnya.

Kapal itu berlayar pada 20 Maret 1943, dari Fremantle, Australia, pada patroli keenamnya, ke Selat Malaka dan ke utara menuju Laut Andaman. [ah/au]

XS
SM
MD
LG