Tautan-tautan Akses

Kandidat Sekjen PBB Janjikan Lembaga Inklusif


Komisioner Eropa Kristalina Georgieva berbicara dalam konferensi mengenai Sudan Selatan. (Foto: Dok)
Komisioner Eropa Kristalina Georgieva berbicara dalam konferensi mengenai Sudan Selatan. (Foto: Dok)

Sekelompok negara yang beranggotakan 56 negara kini berkampanye untuk memilih sekretaris jendral perempuan pertama di PBB.

Komisioner Eropa Kristalina Georgieva, kandidat yang baru ikut bertarung untuk menjadi sekretaris jendral PBB mendatang, mengatakan menjadi pemimpin pertama badan dunia itu dari Eropa Timur dan sekaligus perempuan pertama yang menjadi diplomat tinggi dunia, akan menunjukkan bahwa PBB bersifat inklusif dan universal.

Tetapi dalam wawancara dengan Associated Press menjelang sidang dengar pendapat di Majelis Umum PBB, diplomat Bulgaria yang juga mantan wakil presiden Bank Dunia ini mengatakan kemampuan dan tekad kuatlah yang membuatnya menduduki jabatan-jabatan strategis sebelumnya.

Nenek berusia 63 tahun itu mengatakan “ada elemen kejutan” ketika Perdana Menteri Bulgaria Boiko Borisov memintanya ikut bertarung untuk menjadi sekretaris jendral PBB, setelah memutuskan menarik dukungan negaranya pada kepala UNESCO Irina Bokova – seorang tokoh lain Bulgaria yang menjadi calon ke enam dari sembilan calon sekjen PBB dalam jajak pendapat informal di Dewan Keamanan PBB 26 September lalu. Jajak pendapat informal itu dipimpin oleh mantan perdana menteri Portugis Antonio Guterres.

Georgieva saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Komisi Eropa, yang membawahi komisi anggaran dan sumber daya manusia. Ia sebelumnya menjabat sebagai Komisioner Eropa Untuk Kerjasama, Tanggapan Krisis dan Bantuan Kemanusiaan Internasional.

Sekjen PBB Dipilih Dewan Keamanan

Menurut Piagam PBB, posisi sekretaris jendral dipilih oleh Majelis Umum berdasarkan rekomendasi Dewan Keamanan. Dalam praktiknya, ini berarti lima anggota tetap yang memiliki veto – Amerika, Rusia, China, Inggris dan Perancis – memiliki keputusan akhir. Sepuluh kandidat akan bertarung untuk menggantikan Ban Ki-Moon yang masa jabatannya akan berakhir pada 31 Desember mendatang.

Sejak Borisov mengumumkan pencalonan Georgieva Rabu lalu (28/9), muncul perselisihan politik tentang keterlambatannya mengirim pencalonan dan fakta bahwa Bulgaria kini memiliki dua kandidat.

Baik Georgieva dan Bokova akan mengikuti menjadi calon dalam pemungutan suara informal hari Rabu, yang sejauh ini dinilai sebagai bagian paling penting dalam pemilihan pimpin badan dunia itu.

Untuk pertama kalinya pemungutan suara itu akan menggunakan surat suara yang warnanya berbeda, untuk membedakan suara lima negara tetap yang memiliki hak veto dan 10 anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Sesuai tradisi, posisi sekretaris jendral dirotasi di antara kawasan berbeda di dunia. Pejabat-pejabat dari Asia, Afrika, Amerika Latin dan Eropa Barat sudah pernah memangku jabatan ini sehingga negara-negara Eropa Timur, termasuk Rusia, mengatakan jabatan tersebut kali ini merupakan jatah mereka. Sekelompok negara yang beranggotakan 56 negara kini berkampanye untuk memilih sekretaris jendral perempuan pertama di PBB. [em]

XS
SM
MD
LG