Tautan-tautan Akses

Kanada, Uni Eropa Berharap Perjanjian Perdagangan Trans-Atlantik Tercapai


Paul Magnette, kepala daerah Wallonia di Belgia yang menentang perjanjian trans-Atlantik CETA, berbicara dalam debat di Namur, Belgia (21/10). (Reuters/Francois Lenoir)
Paul Magnette, kepala daerah Wallonia di Belgia yang menentang perjanjian trans-Atlantik CETA, berbicara dalam debat di Namur, Belgia (21/10). (Reuters/Francois Lenoir)

Sebuah daerah di Belgia memblokir perjanjian ini karena dianggap akan memperlemah buruh, lingkungan hidup dan standar konsumen, serta meningkatnya gelombang impor.

Pemimpin-pemimpin Uni Eropa dan Kanada mengatakan, mereka masih berharap persetujuan perdagangan bebas trans-Atlantik akan disetujui meskipun masih ada penentangan dari sebuah kawasan kecil di Belgia.

Ke-28 anggota Uni Eropa harus menandatangani Persetujuan Perdagangan Ekonomi Komprehensif (CETA) agar bisa diberlakukan. Belgia, satu-satunya negara, membutuhkan dukungan dari kelima parlemen kawasan, dan Wallonia telah menolaknya.

Meskipun sudah ada pembicaraan berminggu-minggu, Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengatakan, dia tidak bisa meyakinkan kawasan Wallonia yang berbahasa Perancis dan dikuasai kelompok Sosialis untuk memberikan persetujuannya.

Ketua Dewan Eropa Donald Tusk menulis di Twitter Senin (24/10), bahwa masih ada waktu sebelum konferensi tingkat tinggi gabungan berlangsung pada Kamis.

Menteri Perdagangan Kanada, Chrystia Freeland mengatakan, “kami siap menandatangani persetujuan ini pada 27 Oktober sesuai rencana. Terserah kepada pihak Eropa apakah mereka juga siap pada tanggal 27.”

Seandainya gagal maka ini merupakan petunjuk negatif lainnya untuk para pemimpin dunia yang berusaha membuka perbatasan untuk perdagangan.

Seperti pendapat di sejumlah wilayah di dunia, politisi Wallonia mengatakan, persetujuan ini akan memperlemah buruh, lingkungan hidup dan standar konsumen, dan industri daging lokal khawatir akan terjadi peningkatan impor babi dan sapi dari Kanada. [jm]

XS
SM
MD
LG