Tautan-tautan Akses

Kamboja Lakukan Pengejaran terhadap Pendukung Oposisi, Sementara Sam Rainsy Rencanakan Pulang


Pemimpin oposisi Sam Rainsy merencanakan kembali ke Kamboja 9 November mendatang (foto: dok).
Pemimpin oposisi Sam Rainsy merencanakan kembali ke Kamboja 9 November mendatang (foto: dok).

Untuk melindungi keluarganya, Him Taing Or berbohong kepada pejabat lokal bahwa ia dan suaminya sudah bercerai.

Suaminya, Oun Srean adalah deputi pemimpin oposisi dari Partai Penyelamatan Nasional Kamboja atau CNRP di provinsi Uddar Meanchey, Kamboja barat laut, di perbatasan dengan Thailand.

Oun Srean melarikan diri ketika MA Kamboja bulan November 2017 membubarkan CNRP, partai yang merupakan tantangan semakin besar untuk Hun Sen, PM yang sudah berkuasa lebih dari tiga dekade.

Partai Rakyat Kamboja atau CPP yang berkuasa melakukan pembersihan anggota CNRP berjumlah lebih dari 5.000 orang setelah pembubaran partai itu. Mereka dilarang melakukan kegiatan politik.

Akibatnya, setelah milyaran dolar dibelanjakan untuk usaha internasional membangun demokrasi di Kamboja, Hun Sen memenangkan ke 125 kursi di parlemen dalam pemilihan nasional Juli 2018, dan kini semakin berkuasa secara otoriter.

Selama sebulan ini, pemerintah Hun Sen melakukan pengejaran terhadap pendukung CNRP karena pemimpin oposisi Sam Rainsy mengumumkan 18 Agustus lalu dia merencanakan kembali ke Kamboja tanggal 9 November. Pemerintah menyebut langkah ini sebagai “sebuah persekongkolan kudeta,” dan mengancam setiap orang yang mendukung Rainsy akan dihadapkan pada tindakan hukum.

Puluhan anggota oposisi telah ditangkap sejak pengumuman Rainsy itu. (jm/ii)

Recommended

XS
SM
MD
LG