Tautan-tautan Akses

Kamboja akan Kembalikan 1.600 Ton Sampah Plastik dari AS dan Kanada


Seorang petugas memeriksa sampah-sampah plastik dari Australia di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, 9 Juli 2019 (foto: ilustrasi).
Seorang petugas memeriksa sampah-sampah plastik dari Australia di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, 9 Juli 2019 (foto: ilustrasi).

Pihak berwenang Kamboja mengumumkan rencana untuk mengembalikan 1.600 ton limbah plastik yang diekspor oleh AS dan Kanada, menurut pejabat tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Pengawas-pengawas mendapati limbah itu hari Selasa (16/7) yang dikemas dalam 83 peti kemas, dibongkar di Sihanoukville, salah satu pelabuhan utama Kamboja.

Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Neth Pheaktra hari Rabu (17/7) mengatakan kepada VOA, "Pihak berwenang sedang mencari perusahaan yang menyelundupkan limbah plastik untuk ditindak hukum." Ia menambahkan, limbah tersebut akan dikembalikan "ke negara asal."

Neth Pheaktra mengatakan, 70 peti kemas dikirim dari AS dan 13 dari Kanada. Kedua negara itu adalah pengekspor limbah utama.

“Kamboja bukan tempat sampah di mana negara-negara asing dapat membuang limbah elektronik yang sudah ketinggalan zaman, dan pemerintah juga menentang setiap impor limbah plastik dan pelumas yang akan didaur ulang di negara ini,” kata Neth Pheaktra.

Pada masa lalu, pihak berwenang Kamboja mendapati limbah radioaktif dan film tiba di Sihanoukville. Dia mengatakan bahwa limbah plastik yang ditemukan minggu ini tidak bisa terurai secara biologis. (ps/pp)

Recommended

XS
SM
MD
LG