Tautan-tautan Akses

Jurnalis Turki Can Dundar: Putusan Terhadap Saya Bermotif Politik


Can Dundar, mantan pemimpin redaksi surat kabar Turki Cumhuriyet sebelum wawancara dengan Associated Press di Berlin, Jerman, Rabu, 23 Desember 2020.
Can Dundar, mantan pemimpin redaksi surat kabar Turki Cumhuriyet sebelum wawancara dengan Associated Press di Berlin, Jerman, Rabu, 23 Desember 2020.

Jurnalis Turki yang mengasingkan diri ke Jerman, Can Dundar, Rabu (23/12) mengatakan, tuduhan spionase dan teror terhadapnya bermotif politik.

Pengadilan di Istanbul, Rabu (23/12) memutuskan Dundar bersalah karena "mendapatkan dokumen rahasia untuk spionase" dan "membantu organisasi teroris," menjatuhkan hukuman total 27 setengah tahun penjara.

Dundar, mantan pemimpin redaksi harian oposisi Cumhuriyet, diadili atas laporan pada tahun 2015 yang menuduh dinas intelijen Turki mengirim senjata secara ilegal ke Suriah. Laporan tersebut mengklaim bahwa dinas intelijen Turki dan presiden Turki tidak mengizinkan jaksa memulai penyelidikan penyelundupan senjata.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang marah atas laporan itu, mengajukan tuntutan pidana terhadap Dundar dan kepala biro Ankara, Erdem Gul. Erdogan mengatakan truk-truk itu membawa bantuan bagi kelompok orang-orang Turkmenistan di Suriah dan bahwa Dundar akan "membayar mahal".

Dundar berangkat ke Jerman pada 2016. Ia diadili secara in absentia.

Kepada kantor berita Associated Press, Dundar mengatakan, pengacaranya tidak menghadiri pengadilan sebagai protes atas "keputusan politik" yang "dibuat sendiri oleh Erdogan." [ka/ab]

XS
SM
MD
LG