Tautan-tautan Akses

Junta: Mantan Menteri Informasi Myanmar Ditangkap


Ye Htut, Menteri Penerangan berbicara selama wawancara Reuters di kantornya di Naypyitaw, Myanmar 1 Februari 2016. (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
Ye Htut, Menteri Penerangan berbicara selama wawancara Reuters di kantornya di Naypyitaw, Myanmar 1 Februari 2016. (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)

Mantan menteri informasi Myanmar ditangkap dan diadukan atas tuduhan mendorong perlawanan terhadap militer, demikian disampaikan junta pada Minggu (29/10). Penangkapan mantan menteri tersebut masih dalam satu rangkaian penangkapan tokoh-tokoh terkenal lainnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, militer, yang menghadapi perlawanan bersenjata sejak merebut kekuasaan melalui kudeta 2021, telah menahan sejumlah pejabat perdagangan dan bisnis. Hal tersebut dilakukan di tengah adanya konflik sipil yang menghantam perekonomian Myanmar yang sudah terpuruk.

Ye Htut adalah menteri informasi dan juru bicara kepresidenan di bawah pemerintahan militer Thein Sein, yang menyerahkan kekuasaan kepada Aung San Suu Kyi setelah Pemilu 2015.

Dalam sebuah pernyataan, tim informasi junta mengatakan pria berusia 64 tahun itu ditahan pada Sabtu (28/10) malam sehubungan dengan "menyebarkan informasi yang salah di media sosial.”

"U Ye Htut ditangkap tadi malam dan didakwa berdasarkan pasal 505 (a)," kata seorang sumber keamanan kepada AFP tanpa menyebut nama dan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pasal 505 melarang segala tindakan yang dianggap melemahkan militer. Undang-undang ini mengancam hukuman penjara maksimal tiga tahun.

Penangkapannya terjadi seminggu setelah saluran Telegram pro-junta menuduhnya membeberkan alamat seorang pensiunan perwira militer di media sosial.

Pemerintahan Thein Sein mengizinkan beberapa liberalisasi di bidang ekonomi dan sosial – termasuk memberikan akses kepada partai oposisi Suu Kyi ke politik arus utama – tetapi juga mengawasi gelombang kekerasan agama yang mematikan.

Ye Htut mendapat julukan "Menteri Facebook" pada saat itu karena ia sering kali mengunggah konten ke platform itu, yang merupakan salah satu jaringan media sosial paling populer di negara tersebut.

Setelah pensiun, dia tetap aktif di platform tersebut, berbagi detail tentang perjalanannya.

Dia terakhir kali mengunggah pada 27 Oktober saat melakukan perjalanan ke Danau Inle, tempat yang populer bagi wisatawan. [ah]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG