Tautan-tautan Akses

Jumlah Korban Jiwa Bertambah di Everest


Seorang dokter Nepal memeriksa pendaki gunung asal China, Liu Lei, setelah ia berhasil mencapai puncak Gunung Everest, saat ia tiba di bandar udara Kathmandu, Nepal (24/5). (AP/Niranjan Shrestha)
Seorang dokter Nepal memeriksa pendaki gunung asal China, Liu Lei, setelah ia berhasil mencapai puncak Gunung Everest, saat ia tiba di bandar udara Kathmandu, Nepal (24/5). (AP/Niranjan Shrestha)

Puluhan pendaki lainnya telah disengat hawa dingin dan beku atau sakit dekat puncak Everest dalam beberapa hari belakangan ini.

Gunung Everest telah merenggut empat jiwa dalam beberapa hari ini, sedangkan dua pendaki gunung lainnya masih hilang Selasa (25/5) di gunung yang ramai didaki dan terjal itu.

Seorang pendaki dari India tewas ketika sedang ditolong turun dari puncak gunung, beberapa hari setelah seorang pria Belanda, seorang perempuan Australia dan seorang pemandu atau sherpa tewas dekat puncak gunung. Dua pendaki India masih hilang.

Puluhan pendaki lainnya telah disengat hawa dingin dan beku atau sakit dekat puncak Everest dalam beberapa hari belakangan ini, termasuk suami perempuan Australia itu, yang diangkut dengan helicopter ke sebuah rumah sakit di Kathmandu, Senin.

Keadaan cuaca yang relatif baik sejauh ini tahun ini telah mendatangkan jumlah besar pendaki ke gunung itu yang disebut oleh warga Nepal Sagarmatha, yang diterjemahkan secara bebas sebagai “Forehead In The Sky” atau “Dahi di Langit”.

Sejak puncak Everest pertama kali ditaklukkan oleh pendaki gunung warga New Zealand, Edmund Hillary dan pemandu dari Nepal, Sherpa Tenzing Norgay pada tahun 1953, sudah lebih dari empat ribu pendaki yang telah mencapai puncak Everest – yang tingginya 8850 meter.

Hampir 400 dari pendaki itu mencapai puncak Gunung Everest sejak tanggal 11 Mei. [sp]

XS
SM
MD
LG