Komisi itu mengatakan Jose Mario Vaz, kandidat dari partai yang berkuasa PAIGC, meraih 61,9 persen suara dalam pemungutan suara putaran kedua hari Minggu (18/5).
Dia mengalahkan calon independen Nuno Gomes Nabiam, yang juga membuntuti Vaz dalam pemungutan suara babak pertama pada bulan April.
Pemilihan ini bertujuan untuk memulihkan ketertiban konstitusional di negara Afrika Barat itu setelah kudeta militer tahun 2012.
Guinea-Bissau memiliki sejarah kudeta, kerusuhan dan upaya pembunuhan sejak merdeka dari Portugal pada tahun 1974.
PAIGC akan menguasai mayoritas kursi di parlemen yang baru.
Dia mengalahkan calon independen Nuno Gomes Nabiam, yang juga membuntuti Vaz dalam pemungutan suara babak pertama pada bulan April.
Pemilihan ini bertujuan untuk memulihkan ketertiban konstitusional di negara Afrika Barat itu setelah kudeta militer tahun 2012.
Guinea-Bissau memiliki sejarah kudeta, kerusuhan dan upaya pembunuhan sejak merdeka dari Portugal pada tahun 1974.
PAIGC akan menguasai mayoritas kursi di parlemen yang baru.