Tautan-tautan Akses

Jokowi Prediksi Tren Pariwisata akan Berubah di Era 'New Normal'


Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah akan dibuka kembali awal Juni 2020. (Foto: PT TWC)
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah akan dibuka kembali awal Juni 2020. (Foto: PT TWC)

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpukul pada masa pandemi ini. Pergeseran tren pariwisata pun diprediksi akan terjadi.

Presiden Joko Widodo memprediksi akan terjadi perubahan tren pariwisata di seluruh dunia pada masa tatanan kehidupan normal yang baru atau new normal. Masyarakat, kata Jokowi akan lebih memilih pergi ke tempat pariwisata yang tidak banyak melibatkan orang banyak.

“Referensi liburan akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang seperti solo travel, wellness tour, dan termasuk dalamnya virtual tourism dan staycation,” ungkap Jokowi dalam rapat terbatas, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (28/5).

Selain itu, faktor kesehatan, kebersihan, keselamatan dan keamanan akan menjadi faktor utama bagi wisatawan yang ingin melancong di masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu Jokowi mengingatkan para pelaku usaha di bidang pariwisata untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tren ini, serta jeli melihat peluang pariwisata yang ada.

Lanjutnya, ajang rehat sejenak ini harus dijadikan momentum untuk melakukan perbaikan dan inovasi ke depan, khususnya dalam protokol kesehatan agar sektor pariwisata di tanah air bisa cepat beradaptasi dengan berbagai macam kebiasaan yang baru ini nantinya.

“Karena isu utama adalah keselamatan dan kesehatan, maka protokol tatanan normal baru di sektor pariwisata betul-betul harus menjawab isu utama, mulai dari protokol kesehatan ketat di sisi transportasi, hotel, restoran, dan juga di area-area wisata yang kita miliki. Dan, sebagai perbandingan saya minta untuk melihat benchmark di negara lain, yang sudah juga saya melihat dengan kondisi new normal,” jelasnya.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Foto: Setpres RI)
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Foto: Setpres RI)

Jokowi mengakui bahwa membuka sektor pariwisata di tengah wabah Covid-19 berisiko sangat tinggi. Oleh karena itu sektor pariwisata, ujarnya, baru akan dibuka pada saat kebiasaan baru atau new normal dimulai, tentunya dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat pada sektor pariwisata ini.

“Ini risikonya besar. Begitu ada imported case, kemudian ada dampak kesehatan, maka citra pariwisata yang buruk itu akan bisa melekat dan akan menyulitkan kita untuk memperbaikinya lagi,” tegasnya.

Namun presiden tidak merinci kapan sektor pariwisata ini akan dibuka. “Tetapi sekali lagi, tolong ini di lapangannya diikuti dengan ketat sebelum kita membuka sehingga wisatawan, baik domestik maupun luar bisa berwisata dengan aman dan masyarakat bisa produktif, utamanya bagi pelaku-pelaku pariwisata. Mengenai waktunya kapan, ini betul-betul tolong tidak usah tergesa-gesa, tetapi tahapan-tahapan yang tadi saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik,” paparnya.

Jokowi Prediksi Tren Pariwisata akan Berubah di Era 'New Normal'
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:29 0:00

Wishnutama Prediksi Indonesia Kehilangan 4 Juta Wisatawan Asing

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan pada kuartal II 2020, Indonesia diperkirakan kehilangan empat juta wisatawan asing akibat adanya wabah virus corona ini.

“Kalau dihitung-hitung secara sederhana aja sih mungkin kita kehilangan potensi kedatangan wisatawan asing itu sekitar empat juta lah sekarang ini tapi data persisnya kami juga masih menunggu dari BPS,” jelas Wishnu.

Ikon Pariwisata Solo, Wisata budaya Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tampak lengang, Sabtu (9/5), semua tempat wisata di Solo tutup sementara selama KLB Corona. (Foto: VOA/ Yudha Satriawan)
Ikon Pariwisata Solo, Wisata budaya Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tampak lengang, Sabtu (9/5), semua tempat wisata di Solo tutup sementara selama KLB Corona. (Foto: VOA/ Yudha Satriawan)

Meski begitu, seperti arahan presiden, ia akan fokus untuk menarik wisatawan domestik terlebih dahulu. Ia, pun sedang menyiapkan standar operasional (SOP) protokol kesehatan yang akan diterapkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan sektor pariwisata seperti hotel, restoran dan lain-lain.

Setelah SOP dibuat, maka akan dilakukan simulasi serta sosialisasi. Menurutnya, uji coba simulasi tersebut akan diprioritaskan kepada daerah wisata yang sudah siap menerapkan new normal ini.

Menteri Pariwisata Wishnutama menanggapi dampak virus Corona terhadap Industri Pariwisata usai Ratas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (28/1) (Foto: VOA/Ghita)
Menteri Pariwisata Wishnutama menanggapi dampak virus Corona terhadap Industri Pariwisata usai Ratas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (28/1) (Foto: VOA/Ghita)

Terkait, strategi promosi pada era baru, pihaknya nanti akan menggunakan platform digitalisasi. Ia melihat, sektor lain seperti sektor kesehatan pun sudah menggunakan hal tersebut untuk bisa berkonsultasi kesehatan secara online.

“Ke depan fokus kita memang promosi itu banyak melibatkan platform atau melalui digital. Intinya karena itu akan lebih efektif karena bisa lebih spesifik. Misalnya tadi Mas sampaikan wisata alam. Nah itu juga nanti lebih spesifik target marketnya untuk yang suka wisata alam, yang suka diving, yang suka pantai, yang suka apa. Itu nanti strategi promosi kita lebih ke arah seperti itu,” paparnya.

Ia pun memastikan protokol SOP di sejumlah tempat wisata di daerah-daerah akan dilakukan dengan sangat ketat. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar protokol-protokol kesehatan di era baru nanti betul-betul diterapkan.

Kasus COVID-19 di Indonesia Capai 24.538

Juru bicara penanganan kasus virus Corona Dr Achmad Yurianto, pada Kamis (28/5) melaporkan jumlah kasus corona di Indonesia menjadi 24.538, setelah ada penambahan kasus baru 687.

Ia mengatakan penambahan jumlah kasus positif terbanyak ada di Jawa Timur, kemudian Kalimantan Selatan, Jakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

“Kenaikan ini kita dapatkan cukup banyak di Provinsi Jawa Timur ini ada 171 kasus, kemudian Kalimantan Selatan 116, di DKI Jakarta 105, Sulawesi Selatan 46, kemudian di Sumatera Utara 30 kasus,” kata Yuri dalam telekonferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (28/5).

Terkait angka penambahan kasus di DKI Jakarta, paling banyak berasal dari para WNI repatriasi atau yang pulang dari luar negeri. Menurut Yuri, para WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu telah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

Adapun wilayah yang nihil penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 pada hari ini meliputi Bangka Belitung, Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Pada hari ini juga tercatat ada 183 pasien yang sudah diperbolehkan pulang, sehingga total pasien yang telah pulih mencapai 6.240. Sayangnya, jumlah kematian masih terus bergerak naik. Sebanyak 23 orang meninggal dunia sehingga total penderita yang meninggal pun menjadi 1.496 .

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 48.749 dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 13.250. [gi/em]

XS
SM
MD
LG