Tautan-tautan Akses

Jerman Tuduh Rusia dan China Tahan Konversi Minyak


Seorang petugas SPBU melintas di depan truk pengangkut BBM di Pyongyang, 21 Juli 2017.
Seorang petugas SPBU melintas di depan truk pengangkut BBM di Pyongyang, 21 Juli 2017.

Duta Besar Jerman untuk PBB Christoph Heusgen, Selasa (17/11), mengatakan “Rusia dan China telah menunda proses” untuk menyetujui konversi nilai barel ke ton, yang “melemahkan keputusan Dewan Keamanan PBB untuk membatasi ekspor minyak” ke Korea Utara.

Berbicara dalam perannya sebagai Ketua Komite Sanksi terhadap Republik Demokratik Rakyat Korea Utara DPRK, Christop Heusgen mengatakan “agar sanksi terhadap rezim DPRK ini efektif maka semua negara anggota harus mematuhi resolusi ini.”

“Dan ini mencakup kewajiban untuk memberitahu para pakar minyak dalam Komite Sanksi PBB Untuk DPRK tentang satuan barel itu,” ujar Heusgen.

Diplomat Jerman itu mengatakan Rusia dan China sedang merusak kredibilitas Dewan Keamanan PBB dengan mengulur-ulur waktu dan mendesak kompromi di semua bidang.

“Meskipun ini seharusnya tidak menjadi masalah yang rumit dipecahkan, semakin jelas bahwa kedua delegasi itu telah mempolitisasi topik ini,” tegas Heusgen.

Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB dibentuk pada 14 Oktober 2016 berdasarkan Resolusi 1718 untuk mengawasi langkah-langkah sanksi terkait DPRK. Ini mencakup 15 anggota Dewan Keamanan PBB yang membuat keputusan berdasarkan konsensus bersama. [em/pp]

XS
SM
MD
LG