Tautan-tautan Akses

Jerman: Jumlah Ekstremis Anti-Pemerintah Meningkat Tajam


Para pendukung kelompok ultra kanan Jerman melakukan rapat umum di Dresden yang dikoordinir oleh partai NPD (foto: ilustrasi).
Para pendukung kelompok ultra kanan Jerman melakukan rapat umum di Dresden yang dikoordinir oleh partai NPD (foto: ilustrasi).

Jumlah warga Jerman yang menolak legitimasi pemerintah meningkat tajam dalam 18 bulan terakhir ini, demikian menurut badan intelijen negara itu.

Kantor Federal Bagi Perlindungan Konstitusi BfV dalam laporan tahunan tentang ekstremisme di Jerman yang dirilis hari Selasa (24/7) mengatakan “gerakan Reichsbuerger” meningkat dari 10.000 orang pada tahun 2016 menjadi sekitar 16.500 orang tahun 2017 lalu.

Para pejabat memperkirakan hingga Juli 2018 ini jumlah anggota gerakan itu telah berkembang menjadi sekitar 18.000 orang, demikian ujar Kepala BfV Hans-Georg Maasen kepada wartawan.

“The Reichsbuerger” atau “Reich Citizens” adalah gerakan yang tidak menerima batas-batas negara dan aturan hukum pasca-perang Jerman, dan para pengikutnya sering berbenturan dengan pejabat dan polisi. Banyak yang mengidentifikasi dengan “Reich Jerman” tahun 1871-1918 atau menegaskan bentuk pemerintahan sendiri yang mirip dengan gerakan kedaulatan rakyat di Amerika.

Sebagian besar anggota gerakan – yang diidentifikasi sebagai “The Reichsbuerger” – adalah laki-laki berusia lebih dari 40 tahun dan sangat tertarik pada senjata api, ujar BvF. Tetapi hanya sekitar 5% yang dinilai sebagai ekstremis kanan-jauh.

BvF juga melaporkan peningkatan jumlah orang di Jerman yang mengikuti ideologi fundamentalis Islam, Salafi, dari 9.700 orang pada tahun 2016 menjadi 10.800 orang pada tahun 2017. [em/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG